June 2016

Jun 30, 2016

Setelah 7 Tahun..


ASSALAMUALAIKUM
DEAR JENDERAL..

Akhirnya setelah 7 tahun jadi bahan tumpahan unek-uneknya si bos yang selalu ngaku cantik ini, akhirnya aku bisa ngerasain rasanya jadi penulis.

Bos ijin pake blognya ya bos!

7 tahun bukan waktu yang sebentar ya. Kalau bisa nangis mungkin aku udah nangis. Biar aja laptopnya si bos rusak. Emang nggak capek apa, bertahun-tahun dengerin cerita si pemilik blog yang kadang aneh, ngeselin, tapi kadang sedih juga sih. Tapi yaudah deh untung aku kan baik kan orangnya, jadinya udah ditahan aja.

Sedihnya, di umur 7 tahun ini aku mulai ditelantarin sama si bos yang sok keren itu. Dia mulai sibuk sama dunianya. Aku udah nggak diurusin lagi. Aku juga nggak tau, apa masih ada yang sering main kesini untuk nengokin aku.

7 tahun udah aku temenan sama perubahan. Dari si bos masih pake seragam putih abu-babu, sampe sekarang si bos katanya udah jadi guru. Dulu tuh si bos apa-apa dishare ke aku. Sekarang keliatannya si bos lebih mikir buat ngeshare apa-apa ke aku deh.

Dulu bos suka banget mainan HTML buat dandanin aku. Sekarang apalah aku ini, macem mantan pacar yang udah nggak pantes diperhatiin lagi. Hiks. Aku cedih.

Tapi nggak papa. Bos, apapun yang kamu lakukan, aku akan tetap selalu mendukungmu, jika itu berada di jalan yang benar dan nggak nyasar-nyasar kayak jaman dahulu kala.

Aku beserta segenap kru yang bertugas mengucapkan selamat hari jadi untuk aku sendiri yang ke 7, karena mungkin si bos lupa lagi kalo bulan ini di tanggal 25 blognya ulang taun yang ke 7. Yaudah aku nggak papa bos.


 Aku nggak papa.



Aku nggak papa.



Aku nggak apa-apa.




WASSALAMUALAIKUM!
SALAM KECE,

BLOGNYA OTRL.

Sekolah Menjadi Orang Tua itu Ada


Assalamualaikum


Our work should make us closer to goodness
make us closer to Allah
make us closer to Jannah


Banyak orang bilang, katanya sekolah untuk menjadi orang tua itu nggak ada. Saya nggak setuju.

Sekolah untuk jadi orang tua itu ada. Tempatnya ya di sekolah. Yang jadi gurunya itu anak-anak. Bisa praktek langsung, nggak cuma mengandalkan teori-teori yang ada di buku.

Sekolah untuk jadi orang tua itu ada. Kita nggak perlu bayar SPP, malah kita yang dibayar tiap bulan. Asik, kan?

Sekolah untuk jadi orang tua itu ada. Kurang lebih udah setahun saya menimba ilmu di sana. Tiap hari ketemu sama anak-anak yang beragam kelakuannya dari pagi sampe sore hari. Konsep fullday school emang bikin anak-anak lebih banyak ketemu guru di sekolah dibanding sama orang tuanya sendiri di rumah.

Sekolah untuk jadi orang tua itu ada. Gajinya mungkin nggak seberapa, gengsinya apa lagi, risikonya lumayan besar karena yang dihadapi makhluk Tuhan yang super dinamis yang masih berkembang, tapi Insya Allah berpahala dan bikin keliatan awet muda.

Sekolah untuk jadi orang tua itu ada. Tiap hari tugasnya beda-beda dan nggak bisa diduga. Dimulai dari ngurusin anak yang berantem karena hal kecil, belajar pertolongan pertama untuk anak-anak yang sakit, nanganin anak-anak yang kelewat cepet puber, bikin anak mau belajar, dsb. Ditambah setumpuk PR tertulis maupun tak tertulis di setiap pertemuan.

Sekolah untuk jadi orang tua itu ada. Tempat dimana kita dipaksa untuk terus belajar. Bukan sekadar belajar pelajaran yang kita ajarin, tapi juga belajar segala macam hal. Terus belajar mengapa dan bagaimananya anak-anak walaupun diri sendiri belum punya anak.


Mengajar dan mendidik anak itu bukan perkara sederhana. Itulah yang mungkin harus selalu diingat oleh para orang tua sebelum ia berkoar-koar mengkritik institusi pendidikan apalagi jika tanpa disertai solusi.  Mengajar dan mendidik anak itu bukan perkara sederhana yang jelas tak mampu terbayar seimbang dengan gaji para guru yang sangat sederhana kecuali dengan mengiringinya dengan doa tulus untuk keberkahan hidupnya dan keturunannya. (5 Guru Kecilku part 2, h.92)


Terima kasih ayah bunda yang sudah mengijinkan peri-peri kecilnya menjadi guru-guru kami di sekolah untuk menjadi orang tua.


Wassalamualaikum
Yang masih terus belajar,


Jun 21, 2016

Jadi Santri 4 Hari


Assalamualaikum

Yak, setelah satu purnama, akhirnya baru posting lagi. Tolong jangan protes. Nyatanya sekarang emang ndak memungkinkan untuk posting sering-sering. Hiks. Maafkan aku, ya..

Alhamdulillah tahun ini masih bisa ketemu sama bulan Ramadhan lagi ya.


Iya.



krik.
(nggak tau mau nulis apa lagi -__-)




Minggu pertama Ramadhan kali ini udah full banget sama kegiatan. Dimulai dari jagain kakak di rumah sakit sampe pelatihan yang dikasih taunya mendadak banget. Jadi setiap tahun emang ada pelatihan untuk SDM baru, dan itu nginep di pesantren selama beberapa hari. Saya harusnya ikut tahun lalu, tapi karena dikasih taunya dadakan (dan juga belum jelas statusnya diterima atau nggak) akhirnya nggak ikut deh. Selain itu karena pelatihannya di tempat yang baru pertama kali banget didenger, yaitu KETAPANG, yang kemudian langsung tanya mbah google ketapang itu dimana dan ternyata tulisannya KALIMANTAN, alhasil lampu merah menyala dengan terang deh dari bapak.



DAY 1: Selasa, 7 Juni 2016

Dengan diiringi restu kedua orang tua, saya bersama teman-teman berangkat menuju TKP dengan menggunakan aplikasi mobil jemputan online. Dari 9 orang yang berangkat, 3 orang berangkat duluan dan 6 orang menyusul kemudian. Luar biasanya yang berangkat belakangan malah nyampe duluan. Yang berangkat duluan ternyata berkelana mengelilingi kota Tangerang dulu gegara semuanya ketiduran di mobil, kecuali sang driver, dan GPS drivernya mati kemudian nyasar karena pada nggak tau jalan.

Silakan ditebak, saya ada di mobil pertama atau kedua.


  • Intro: SELAYANG PANDANG DAQU (Ust. Ahmad Jameel)
Pertama-tama diceritain tentang sejarah terbentuknya yayasan ini beserta mimpi-mimpi besarnya. Yayasan ini awalnya memang diperuntukkan untuk anak-anak yang kurang mampu yang bakal dididik untuk jadi penghafal Al-Quran. Tapi mereka nggak mau menyematkan kata 'YATIM', 'DUAFA', dan lain sebagainya karena katanya berdampak kurang bagus bagi mental anak-anak yang belajar di sana. Salut.

*CMIIW*
Ini adalah gedung pertama DaQu. Namanya al-Ikhlas buliding.
Harapannya biar kayak surah Al-Ikhlas, yang nggak menyebutkan kata ikhlas di dalamnya.

Tapi nggak dijelasin sih kenapa Daqu milih diidentikkan dengan warna merah marun. Kenapa gak pink, kuning, hijau, atau ungu gitu?

Selain itu Ust. Jameel juga ngingetin kita tentang 10 perbuatan yang mendatangkan dosa besar:
  1. Syirik
  2. Ghibah
  3. Kikir
  4. Bohong
  5. Putus silaturahim
  6. Zina
  7. Rezeki haram
  8. Bermasalah sama orang tua
  9. Meninggalkan sholat
  10. Serakah
Nah loooh.. Yuk kita tobat sama-sama! Astaghfirullah...


  • Materi 01: DAQU METHODS (Ust. Saiful Bahri. Lc.)
Daqu method ini amalan harian yang diharapkan menjadi ciri khas semua penduduk Daarul Qur'an.
  1. Sholat tepat waktu ditambah sunnah Qabliyah dan Ba'diyah
  2. Tahajud
  3. Dhuha
  4. Gemar Bersedekah
  5. Puasa sunnah (Senin-Kamis atau puasa Daud)
  6. Membaca, mengaji, mengamalkan dan menghafalkan al-Qur'an
  7. Berdoa. mendoakan, dan minta didoakan

  • Materi 02: LEADERSHIP (Ust. Kupmin Rambe)
Ordinary teacher tells,
Good teacher explains,
Superior techer demontrates,
Great teacher inspires

Entah saya ada di level ordinary atau good, tapi rasanya saya belum sampai ke level superior apalagi great ya. Di materi yang kedua ini banyak ngomongin tentang ilmu pengajaran, salah satunya tentang apa-apa aja yang nggak boleh dilakukan seorang guru ketika di depan kelas.

  • Materi 03: PUBLIC SPEAKING (Ust. Risnaldi Sikumbang)
Di materi yang ketiga ini diajarin langkah-langkah supaya bisa jadi master dan mbakter yang berani ngomong di depan umum. Intinya sih, ya banyak-banyak latihan bicara aja dan libatkan Allah dalam setiap situasi.


DAY 2: Rabu, 8 Juni 2016



Rundown acara di hari kedua lumayan berantakan. Entah karena ada pemateri yang belum dateng atau karena nunggu saya dapet jodoh dulu. *eh?*

  • Materi 04: Pembelajaran Menggunakan IT (Ust. Muchlis)
Berdasar rundown acara yang diberikan, ini sebenernya materi untuk besok, tapi entah kenapa malah muncul ke permukaan hari ini. Karena kurang persiapan, akhirnya materi yang disampaikan jadi kurang maksimal sih menurut saya.

Selain dikasih tau software-software untuk pembelajaran, kita dijuga didemoin cara penggunaan 'share it'. Itu berguna buat presentasi gitu. Yang paling saya inget, ustadznya bilang gini, "Insya Allah sebagian besar software yang ada di lab komputer di sini halal."

Jleb. Seketika pengen tobat.

  • Materi 05: Hypnoservice (Ust. Risnaldi Sikumbang)
Sejujurnya saya agak males pas materi ini. Bukan, bukan karena materinya. Tapi karena pematerinya usil. Waktu pelatihan-pelatihan sebelumnya beliau pernah melakukan suatu hal yang bikin saya jadi terkenal sampe sekarang. -_-

Alhamdulillah pas hari pertama bisa ngumpet di belakang, eh pas hari kedua malah dapet duduk di depan. Kirain beliau lupa sama saya, ternyata masih inget, dan akhirnya jadi bahan ledekan lagi. Heeemmmpppfffhhhttt -_-



Tapi sebenernya beliau orangnya baik kok. Hobinya nyariin saya jodoh. Cuma usilnya itu bikin pengen lari ke kamar, kunci pintu, terus tutupin muka pake bantal. Omongan beliau yang paling saya inget itu ini:
Cari laki-laki yang lebih cerdas dalam hal tauhid untuk mendidik anak-anak kelak.

Oke balik lagi ke materi.
Hypnoservice, merupakan gabungan dari kata hypnosis dan sevice. Intinya kita harus bisa mengeluarkan potensi besar yang ada di dalam alam bawah sadar kita dan harus bisa ngelawan para penghambat sukses, yaitu gelisah, takut, benci diri sendiri, pesimis, dan merasa diri terbatas.

  • Materi 06: Budaya DAQU (Ust. Hendy Irawan)
  1. Budaya spiritual (Sholat, baca al-Qur'an, puasa, dll.)
  2. Tepat waktu
  3. Salam
  4. Berjabat tangan
  5. Sopan
  6. Santun
  7. Sapa
  8. Senyum
  9. Menghargai
  10. Bersih
  11. Kerja keras
  12. Saling memberi
  13. Saling mendoakan
  14. Hormat
  15. Senang belajar

  • Materi 07: Kepesantrenan (Ust. Slamet)
Di bagian ini lebih banyak diceritain tentang serba serbi dunia pesantren dan cara menghafal Al-Qur'an. Karena materi terakhir menjelang adzan maghrib dan kaki udah kesemutan gegera naik turun tangga plus duduk berjam-jam akhirnya konsentrasi pun mulai buyar. Tapi tetep nyatet kok. Semboyan yang masih tetap dipegang teguh dari jaman nenek moyang dulu adalah 'ikatlah ilmu dengan mencatatnya.'

Ya, walaupun berantakan nggak karuan.

Berikut catatannya:
Apapun amanah yang diberikan, membaca dan menghafal al-Qur'an itu nggak boleh ditinggalkan.
Caranya? DIULANGI dan HARUS KONTINYU
Waktunya? Pada pertengahan malam dan pertengahan siang
Pelajari al-Quran dengan sungguh-sungguh lebih dari ilmu apapun.
Orang-orang yang cerdas yang tidak ada al-Qur'an di hatinya maka akan terjadi banyak kerusakan.
Kalau baca al-Qur'an jangan disambi, itu sama aja lagi menduakan Allah. Atasan kita aja gak suka kan kalau lagi meeting malah main hp? Apalagi Allah.
Cerdaskan otak kananmu, maka otak kirimu akan cerdas.


DAY 3: Kamis, 9 Juni 2016




  • Materi 08: Administrasi Mengajar (Ust. Darul Quthni)
Guru adalah arsitek peradaban. Duh jadi inget jaman dulu kalau ditanya cita-citanya mau jadi apa, jawabnya pengen jadi arsitek. Alhamdulillah udah tercapai ya sekarang hahaha. Mungkin ini materi paling malesin sejagat raya. Berasa kuliah banget. Diingetin lagi tentang 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru (kompetensi pedagodik, profesional, kepribadian, dan sosial).

Udah gitu aja.

Iya, udah gitu aja.

  • Materi 09: Am I Smart? (Ust. Kupmin Rambe)
Ini salah satu materi yang paling saya suka. Tentang kecerdasan gitu. Pasti hampir semua orang pernah nanya ke dirinya sendiri, "Am I Smart?". Di kelas yang saya pegang contohnya, ada beberapa anak yang merasa kalau dirinya nggak pinter. Padahal semua orang kan dibekali dengan potensi yang berbeda-beda sama Allah. Nah, di sini kita diingetin lagi beberapa macam kecerdasan yang ada dan diarahkan kemana sebaiknya potensi yang dimiliki.

Ada 8 macem kecerdasan (linguistik, logika matematika, interpersonal, intrapersonal, musikal, visual spasial, kinestetik, dan naturalis), dan merupakan tugas kita bersama untuk bisa mengeksplor dan mengarahkan setiap anak untuk mengerahkan potensi terbaiknya. Karena pada dasarnya semua orang itu pinter.

Asik.



Oke, udah segitu aja materi yang bisa dibagiin.
Sebenernya masih banyak hal yang didapet selama beberapa hari di pondok. Lumayan betah sih di sana, banyak yang ngajinya bagus  tapi apalah daya kami yang keren ini disuruh pulang secara paksa karena di sekolah ada acara mabit bocah-bocah dan harus meninggalkan acara yang harusnya baru kelar hari Jumat malem ba'da tarawih.




DAY 4: Jumat, 10 Juni 2016
Setelah 3 hari ngerasain diurusin sama orang, akhirnya di hari ke 4 ngerasain betapa repotnya ngurusin anak-anak orang. Kalau di pondok bisa bobok nyenyak walaupun mesti harus bolak-balik naik lantai 5-3-2-5-3-5-3-2-5-3-5-3 gitu terus sampe lebaran di gedung yang beda-beda sampe betis kenceng macem atlet, kalau di sekolah mah boro-boro. Hiks.

Baru merem sebentar, tetau ada yang ngobrol lah, pengen pipis lah, laper lah, nggak bisa tidur lah, lari-larian di koridor lah, macem-macem deh alesannya. Sama sekali nggak memungkinkan buat tidur. Heran deh, anak-anak bocah pada kuat banget begadang sampe jam 2 malem. Abis dimarahin, baru pada bisa tidur, eh terus nggak bisa dibangunin buat sahur. -___-

Lagi main game malah pada bobok

Kelakuan anak SD itu lucu-lucu kalau lagi puasa. Ada nih anak kelas 1 yang jam 6 pagi tetau makan kerupuk di kelasnya. Pas ditegur jawabnya, "aku kan belum tau..". Ada juga yang jam 9 lari-lari teriak, "Miss itu si J minum di kelas, Miss! Batal dia puasanya!" terus si J lari-lari juga bilang, "Enggak Miss. Ih dia bohong. Aku nggak batal. Aku cuma pegang botolnya doang."
Entah siapa yang bener.

Ada lagi yang jam 11 ngambek di ruang guru gegara kelaperan, yang seharian tidur gegara nggak kuat, ada yang jam 5 batal karena udah nggak kuat, ada yang 5 menit lagi adzan malah udah minum duluan, lucu-lucu deh kelakuan anak-anaknya.



Oke, sekian postingan amat sangat panjang yang sebenernya telat dipostingnya. Semoga....




Semoga apa ya?
Semoga lekas dapet jodoh. Aamiin..


Wassalamualaikum