February 2019

Feb 28, 2019

Merantau #1: Sangatta Kota Apa?


Assalamualaikum

Ha? Sangatta? Sangatta itu apa sih? Ada dimana sih?
Yap, mungkin masih banyak di antara kalian yang belum tau tentang kota yang satu ini. Pun pemilik blog ini. Kalo bukan karena bapak kepala RT yang pindah kerja ke sini, mungkin sampe besok besok juga ndak akan tau kalo ada kota yang namanya Sangatta.

Sangatta atau Sengata ini adalah sebuah kota kecil di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Merupakan kota tambang batu bara terbuka terbesar di dunia.

Apaaaah?
Kalimantan?
Ih ati-ati loh di Kalimantan. Begitu reaksi orang-orang waktu tau kita mau pindah ke Kalimantan.
Dalam bayangan tuh ya, Kalimantan itu masih hutan belantara, masih tanah merah, jauh dari peradaban. Takutlah awak pun.

Yak, Sangatta letaknya di bawah hidung sini gais..

Tapi ternyata tidak semenyeramkan itu loh, kawan-kawan.
Meskipun emang untuk sampe ke kota Sangatta butuh perjuangan.


Dari Jakarta kita harus terbang ke Balikpapan dulu. Bisa terbang dari Bandara Halim kalo ndak Soetta. Tergantung transportasi yang bakal dipake selanjutnya.
Btw, agak sebel juga sih tahun lalu tiket pesawat masih sekitar Rp700.000, kemudian naik jadi sekitar Rp900.000, sampe sekarang udah Rp1.300.000-an.
Pak Presiden tolongin akuuuuh..
Sedih akutuh..

 
Nah setelah nyampe Balikpapan, bisa lanjut naik pesawat kecil atau naik travel. Kalo naik pesawat kecil, jarak tempuh bandara SAMS Sepinggan ke bandara Tanjung Bara cuma butuh waktu sekitar  60 menit. Sedangkan kalo lewat jalur darat dari Balikpapan ke Sangatta bisa ngabisin waktu sekitar 8-10 jam.
Luar biasa, kan?

Bandara Tanjung Bara

Iya Bandara Tanjung Bara segini doang

Sayangnya walaupun lebih cepet, pesawatnya bukan untuk umum. Karena pesawat dioperasikan untuk keperluan karyawan PT. KPC (Kaltim Prima Coal). Biayanya sekitar Rp300.000 - Rp1.000.000-an. Tergantung hari apa terbangnya (hari rabu & kamis lebih murah), dan juga apa hubungan sama orang yang pesen tiket. Kalo istri/suami lebih murah dibanding orang tua atau saudara. Gitu.

Pesawatnya jenis twin otter yang cuma bisa angkut 19 orang dengan daya angkut tertentu. Makanya sebelum naik pesawat, penumpang bakal ditimbang bareng barang bawaannya. Kalo dirasa over, nanti barang kita bakal dibawa di penerbangan selanjutnya.
Pesawat ini cuma jalan 3 kali tiap hari kalo ndak salah dari Balikpapan. Dan 3 kali juga dari Tanjung Bara.

Boarding pass + soft earplugs ketika check in

Twin Otter punya Airborn

Boarding pass Hevilift (pengganti Airborn). Tetep dikasih soft earplugs tapi sebelum masuk ke pesawat.

Twin Otter punya Hevilift

Karena pesawatnya kecil, kita bisa ngintip pilot sama co-pilotnya di kokpit

Enaknya naik pesawat kecil, kita bakal disuguhin pemandangan super indah dari hutan Kalimantan yang masih sangat asri ditambah kelokan sungai terpanjang di Indonesia. Yang kalo anak kekinian liat pasti tangan gatel pengen bikin apdet sosial media. Sayangnya, semua alat elektronik harus dimatikan pas masuk ke pesawat. Dinon-aktifkan loh ya, bukan airplane mode. Kalo ketauan, langsung kena hazard report.


Sedangkan kalo naik travel, biayanya lebih murah. Sekitar Rp200.000-an dari Balikpapan. Ada banyak travel yang bisa dipilih, ada Helda Travel, Cendana, Miners, dll. Tinggal pilih yang sesuai sama waktu keberangkatan yang dimau aja. Tapi untuk yang naik travel kudu siapin obat anti mabok + plastik kresek soalnya bakalan ngerasain sensasi naik roller coaster terpanjang dan termenegangkan sepanjang Jl. Poros Samarinda - Bontang yang naik turun kanan kiri hutan dengan kelajuan sopir travel yang punya nyawa lebih dari satu.
Luar biasa.



Alhamdulillah akhir tahun kemaren bandara APT Pranoto Samarinda buka penerbangan dari dan ke Jakarta. Akhirnya yah..
Dengan harga tiket sekitar Rp1.500.000, dan travel Rp150.000 serta perjalanan roller coaster kurang lebih 4 jam kita bisa sampe ke kota tambang ini.




Asmaul Husna di sepanjang jalan Sangatta

Kota Sangatta dibagi jadi 2 bagian, Sangatta Selatan (Sangatta Lama) dan Sangatta Utara (Sangatta baru). Dibanding Sangatta lama, Sangatta baru relatif lebih maju dan rame karena merupakan pusat pemerintahan. Walaupun belum serame dan selengkap ibukota, tapi hidup Sangatta termasuk kota kecil yang nyaman dan tenang.


Termasuk zona Waktu Indonesia Tengah alias WITA yang notabene lebih cepet 1 jam dibanding Jakarta agak PR kalo pas lagi LDM.


Katanya di Sangatta masih banyak buaya dan hewan liar.
Katanya juga di Sangatta ndak ada penduduk asli, banyaknya pendatang dari Jawa, Sulawesi, Palembang, dsb. Itu sebabnya pertama kali datang ke Sangatta ndak berasa asing karena semua jajanan dan orang-orangnya pun banyak yang dari Jawa.
Di Sangatta pun banyak orang-orang pinter yang keren gitu. Yang pinternya berwibawa bukan pinter yang aneh gitu. Eh? Ngerti ndak? Ya gitu lah pokoknya..

Oke, capek.
Segitu dulu. Insya Allah nanti kita lanjut lagi yes.


Bye!
Wassalamualaikum

 

Feb 22, 2019

Pasca Melahirkan: Kata Orang Tua vs Kata Dokter vs Penerapannya


Assalamualaikum

Hae.
Kata orang kalo lagi hamil auranya bersinar cerah secerah mentari pagi. Lain halnya sama ibu-ibu yang baru melahirkan. Auranya awur-awuran. Berantakan. Belum lagi kalo lagi mood swing, lengkaplah sudah..

Setelah melahirkan, tentunya badan kita mengalami banyak perubahan. Sebagai orang biasa, jangan bayangin setelah melahirkan bisa sekece artis-artis di instagram. Kenyataannya emang kita masih harus berjuang, sodara-sodara sebangsa dan setanah air.

Pasca melahirkan bayi IUFD, selain pabrik susu harus dibebat kenceng, ada perawatan lain yang kudu dijalanin. Tapi berhubung yang punya blog ini orangnya rada ndableg ya, jadi ndak semuanya diturutin. Apa aja sih perawatannya?


Ini dia...


1. Mandi sebelum subuh + guyurin kepala
Kata orang tua dulu, mandi sebelum subuh + guyurin kepala supaya darah putih ndak naik ke kepala. Biar mata ndak rusak, ndak bengep, sayu, keliatan lebih tua. Mandinya pun ndak boleh pake air anget. Yap, itu adalah ilmu yang diwariskan secara turun temurun tujuh turunan delapan tanjakan yang sebenernya ndak salah-salah amat sih. Karena sebenernya mandi pagi + guyurin kepala itu tujuannya biar aliran darah lancar, badan seger, mengurangi stres, dan jadi bisa lebih sehat, gais..

Source: id.wikihow.com


2. Dilarang keras tidur sebelum dzuhur
Dengan alasan yang sama seperti poin satu di atas, tidur sebelum dzuhur setelah melahirkan dilarang keras! (pake tanda pentung biar serem). Lagi-lagi karena takut darah putih naik ke kepala. Kenyataannya itu cuma MITOS doang kok.

Padahal kalo abis lahiran tuh ya bawaannya ngantuk. Lemes. Butuh banyak istirahat dan dukungan dari semua orang untuk pemulihan. Apalagi buat buibu yang harus mengASIhi. Kebayang deh perjuangannya gimana..

Nyuri-nyuri bobo pas sambil duduk ndak papa deh kali ya. He....

Source: id.wikihow.com


3. Jangan makan ikan, telur, dan daging
Nanti jahitannya ndak kering-kering katanya. Selain itu darah nifasnya jadi amis. Padahal kata dokter ibu-ibu yang habis melahirkan justru butuh banyak asupan bergizi untuk recovery.

Jadi makan aja gais..

Source: id.wikihow.com


4. Duduk kaki kudu lurus rapet dan kaki jejeg ke lantai
Ini adalah salah satu hal yang cukup menyiksa. Kalo duduk kaki mesti lurus rapet ndak boleh tumpang tindih supaya aliran darah lantjar djaya dan robekan ndak lari kemana-mana (katanya). Selain itu kaki kudu jejeg ke lantai dan ndak boleh jijit atau gantung supaya ndak bengkak.

Ndak boleh kebanyakan jalan juga katanya. Padahal kata suster sama dokter mah aktivitas kayak biasa aja biar cepet sembuh..

Source: id.wikihow.com

5. Tidur pake bantal tinggi + kaki lurus jangan ditekuk
Buat kita-kita yang menganut aliran tidur tanpa bantal, suka ndak suka, mau ndak mau, diwajibin pake bantal dan tidur dengan kaki lurus. Kalo ndak diturutin niscaya nanti akan ada ceramah dadakan.

Pake bantal lagi-lagi katanya biar darah putih ndak naik ke kepala. Lagi lagi masalah darah putih naik ke kepala hufffftt... Sekali lagi, ini cuma MITOS ya. Terus kaki jangan ditekuk supaya ndak bengkak. Kalo yang ini setuju aja sih supaya aliran darahnya lancar.

Source: id.wikihow.com


6. Minum jamu
Katanya biar badannya seger, ASInya lantjar djaya. Tapi berhubung saya IUFD, jadi yang satu ini diskip.

Apa itu IUFD? KLIK SINI!

Source: id.wikihow.com


7. Tapel, pilis, param
Tapel itu adalah racikan kapur sirih dan dan jeruk nipis yang kemudian dioleskan di perut. Berdasarkan kepercayaan orang tua jaman dulu, ini berfungsi untuk mengecilkan perut yang penuh dengan gelambir-gelambir gemas pasca melahirkan. Duh jangan ditanya deh rasanya gimana. Tersiksaaaaaa..

Perpaduan antara panas, gatel, cekit-cekit. Alhasil cuma pake tapel ini sekitar 2 minggu itu pun ndak rutin karena perut bukannya kurus malah lecet-lecet. Hiks.

Kalo emang ramuan ini bisa bikin kurus, mestinya bapak uwe yang punya tas pinggang permanen juga disuruh pake ini ya..
*Plak! Durhaka kamu, nak!*

Source: id.wikihow.com

Sedangkan pilis itu untuk ngurangin pusing. Ditempel di jidat. Kalo param untuk pijet-pijet ngurangin bengkak. Konon katanya rasanya panas di kulit tapi bisa membantu melancarkan aliran darah. Dua items ini ndak dipake karena ndak suka aja.


8. Stagen alias bengkung alias gurita alias korset alias pengikat gelambir-gelambir gemas

Source: id.wikihow.com


Aaaaaaand... The last one is stagen / bengkung / gurita. Yang masih sangat amat dipercaya sampe sekarang bisa untuk mengecilkan perut. Bahkan modelnya makin macem-macem aja loh sekarang. Dari yang murah meriah sampe yang branded ada di emol-emol.

Sejatinya penggunaan stagen dan temen-temennya ini hanya kepuasan sesaat aja, gais.. Mungkin bisa membantu kalo mau pergi dan pengen gelambir-gelambir gemes di perut tertutup. Tapi untuk penggunaan terus menerus ndak disarankan. Selain bikin sesak dan dan ndak nyaman, itu juga ndak bisa bikin kurus.

Buat ibu-ibu yang menyusui, pasti pernah denger kan menyusui bikin langsing lagi? Nah cara lainnya tidak lain tidak bukan adalah dengan OLAHRAGA. Bisa dimulai dari yang ringan dulu. Cari di yutub 'postnatal / post partum workout'. Nanti kalo dirasa udah kuat, bisa lanjut yang lebih seru lagi. Misal dance cardio, zumba, HIIT cardio yang emang terkenal efektif ngebakar lemak lemak lucu. Cukup 30 menit aja dirutinin setiap hari.


A: Dokter, kenapa ya saya kalo olahraga bawaannya malah laper terus.

D: Ya harus diatur asupannya. Kalo laper ganti cemilannya pake buah. Kalo malem hindari karbo.



Tips menurunkan berat badan lain yang lumayan efektif adalah mengganti sarapan dengan sereal atau bubur gandum dan banyak minum air putih. Ini jauh lebih efektif ketimbang pake pengikat gelambir-gelambir gemas terus-terusan.
Serius deh.

 
Wassalamualaikum

Feb 12, 2019

Mari Mengenal IUFD


Assalamualaikum

Hae.
Setelah cerita pengalaman Blighted Ovum (BO) kemarin yang di link INI, sekarang mari kita lanjutin cerita tentang pengalaman IUFD alias Intra Uterine Fetal Death alias Kematian Janin Dalam Kandungan alias KJDK. Tapi mungkin ceritanya sebisanya aja ya. Karena kata dokter aku harus bahagia...
Hiks.


Oke, sebelum mulai mari kita awali dengan sebuah pertanyaan.

Apa sih bedannya IUFD dengan keguguran?

Konon katanya kalau usia kandungan sudah di atas 20 minggu atau berat janin udah 500gr dan organnya sudah lengkap, itu disebut dengan IUFD. Tapi kalo di bawah itu disebut keguguran atau abortus. Selain beda istilah, beda pula penanganannya. Kalo IUFD sang ibu harus melalui proses melahirkan layaknya ibu-ibu kebanyakan, kalo keguguran itu biasanya dikuret karena memang belum terlalu besar.

Gitu.

Sus, janin saya kok ndak ada gerakannya ya? Sudah dipancing makan yang manis, minum air dingin, tetep ndak respon.


Sebuah pertanyaan yang begitu menakutkan, tapi emang kudu ditanya. Setelah pertanyaan naik ke permukaan, suster jaga langsung panggil bidan buat cek detak jantung pake doppler. Sambil didoppler sambil diintrogasi dengan berbagai macam pertanyaan yang bikin deg-degan.


Secara medis, penyebab IUFD ada banyak. Bisa kelainan kromosom, ketidakcocokan golongan darah & rhesus, penyakit & infeksi pada ibu hamil, gerakan janin yang berlebihan, trauma saat hamil, mitos, mistis, dll. Dalam kasus saya kemarin, dokter memperkirakan terlilit tali pusar. Karena memang ndak ada trauma macem jatuh atau kepentok sebelumnya. Nah, lilitan tali pusar inilah yang kata dokter ndak bisa dicegah ataupun diprediksi. Buat yang tau mohon koreksi kalau salah ya..


Itulah kenapa pemeriksaan rutin itu penting. Kalau sudah di atas 28 minggu, periksanya mulai 2 minggu sekali. Kalo udah di atas 36 minggu mulai seminggu sekali. Dan penting juga mencatat pergerakan janin harian. Dimana minimal janin aktif bergerak sebanyak 10 kali perhari. Kalo kurang dari itu, langsung periksa ya.


Yang sedikit menyakitkan dan bikin pikiran adalah ketika pekan sebelumnya tepat di hari Senin, 3 Desember 2018, saya baru aja periksa ke dokter dan katanya semua baik-baik aja..


Oke lanjut.

Jadi investasi akhirat iboo & ayah ya, dek..


PERSALINAN IUFD

Setelah dinyatakan meninggal dalam kandungan, dokter mempersilakan untuk pulang dan menenangkan diri dulu. Setelah itu disuruh hubungi dokter lagi kalau sudah siap untuk melakukan induksi agar bisa melahirkan secara normal.


Pasien dengan kasus IUFD memang disarankan untuk melahirkan secara normal. Agar pemulihannya cepat dan bisa program lagi pun biayanya ndak semahal caesar. Tapi permasalahan biasanya ada di keluarga sang pasien. Keluarga yang penuh perhatian itu akan terus memberikan saran untuk segera operasi. Karena khawatir dengan adanya janin yang sudah tidak ada itu di dalam kandungan.

Sedih.

Dedek kan bukan penyakit, ya? :"


Dokter bilang, insya Allah prosesnya akan cepat asalkan tenang dan jangan dibawa stres. Lah, ini malah justru banyak tekanan dari pihak luar. Padahal bayi IUFD emang ndak serta merta harus dikeluarkan sesaat setelah diketahui meninggal, kecuali ada masalah medis yang membahayakan ibu. Batasan maksimalnya itu ndak boleh lebih dari 2 pekan (14 hari). Nah, kan...


Induksi emang proses yang panjang dan butuh kesabaran. Waktu itu induksi dimulai hari Selasa, 11 Desember 2018 ba'da Maghrib selepas ujian CPNS. Yap, ujian di atas ujian kehidupan.
Kontraksi-kontraksi kecil mulai berasa tiap 10 menit sekali. Infus pertama habis waktu subuh hari Rabu, 12 Desember 2018. Dan begitu diperiksa, alhamdulillah sudah bukaan satu. Setelah mandi dan sedikit menikmati kehidupan tanpa infusan, induksi dilanjutkan dengan pesan dari bu bidan boleh jalan-jalan. Dipinjemin gym ball juga untuk mempercepat pembukaan.


Nah, ini penting. JALAN-JALAN & GYM BALL.
Konon katanya ibu hamil emang kudu memberdayakan diri untuk bisa melahirkan normal. Induksi itu cuma perantara. Jangan lantas ketika diinduksi cuma tiduran dan nunggu pembukaan. POKOKNYA JANGAN!


Setiap perempuan kudu belajar. Karena tingkat persalinan secara SC sekarang ini makin tinggi. Bukan karena ketidakmampuan, tapi karena kurang belajar. Kita harus yakin dan percaya kalau Allah udah menciptakan tubuh kita dengan sangat sempurna. Tubuh perempuan udah dirancang sedemikian rupa untuk bisa melahirkan secara normal. Kecuali memang ada penghalang yang secara medis ndak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.
Haseeeeek..

Jadi apa aja yang perlu dipelajari sih?
Hal yang paling penting adalah teknik pernapasan. Ini akan berguna saat kalian dilanda badai kontraksi yang kian lama kian menyakitkan. Kalau kalian ndak menguasai teknik pernapasan, kalian bakal kelelahan dan berakibat pada kehabisan tenaga. Banyak kasus dimana ketika kontraksi melanda, ibu-ibu malah teriak-teriak, nyakar-nyakar suami, uring-uringan, dan segala macem yang sering dipertontonkan di sinetron. Tapi percaya deh, ITU SALAH BESAR. Yang bener adalah ketika kontraksi itu dateng, kalian harus tenang dan mulai mainkan teknik pernapasan perut. Kalo terasa makin menyakitkan, bisa tidur miring ke kiri untuk ngurangin nikmatnya rasa kontraksi. Jangan lupa sambil ngemil-ngemil centil simpen tenaga untuk pertarungan yang sebenarnya.
Haseeeeek...


Oiya ada lagi
Latihan prenatal yoga, ngepel jongkok, sujud lama juga penting loh gais..


Oke, lanjut.


Jam 2 siang, ketika kontraksi makin intens dan menyakitkan sampe bisa meluluhlantahkan pertahanan teori teknik pernapasan yang udah dipelajari, bidan dateng untuk cek pembukaan dan alhamdulillah udah pembukaan 6. Langsung pindah ke kamar bersalin untuk menikmati kontraksi yang makin tanpa jeda dan bikin ndak berdaya. Perjuangan seorang ibu begitu luar biasa ternyata. Salut buat ibu-ibu yang masih bisa teriak-teriak pas kontraksi sih..
Da aku mah ndak sangghuuup..


Ndak lama kemudian, bidan dateng bilang pembukaan udah lengkap. Tapi dokternya belom dateng. Tantangan selanjutnya adalah ngeden. Ndak gampang ternyata. Soalnya belajarnya belum selesai. Belum sampe bab ini. Hiks.

Kita cuma boleh ngeden ketika kontraksi dateng. Butuh 3 kali usaha waktu itu. Usaha pertama pas kontraksi dateng belum tau gimana caranya ngeden. Kata bu bidan ngeden aja kayak mau pup. Usaha kedua begitu kontraksi dateng, langsung naikin kaki, terus ngeden tapi keluar suara. Terus akutu dimarahin sama bu bidannya. Katanya jangan bersuara. LAH BU, SAYA LIAT DI TIPI-TIPI KALO MELAHIRKAN PAKE SUARA.. EEEEEEKKKKKHHHHH... Gitu.
Sekali lagi saya tertipu sodara-sodara..
Tolong dong KPI, itu tayangan-tayangan yang menyesatkan ditarik dari peredaran.


Lanjut ke usaha ketiga. Begitu gelombang cinta datang, langsung ngangkang, dan ngeden tanpa suara bagaikan pup dengan bahagia. Dan BYAAAAR! Keluar sudah. Rasanya kayak apa? Ya kaya abis sembelit berhari-hari, mau pup belum bisa, dan akhirnya keluar juga. Lemes.


Udah? Selesai?
Tidak secepat itu, Fulgoso..


Setelah itu masih ada proses penjahitan yang sangat amat memilukan. Jadi sebenernya saya tuh ndak ada yang robek. Alhamdulillah yah. Tapi karena tangan bidannya nyenggol waktu lagi bersihin, jadinya harus dapet kenang-kenangan dari dokter berupa sedikit jahitan di perineum. Jangan ditanya ngilunya kayak apa.

Dokter: "Ayo ditaruh pant*tnya. Jangan diangkat."

Pasien: *cuma bisa pasrah tapi dalem hati ngedumel* "GIMANA CARA NARUHNYA DOK INI KENA TANGAN DOKTER AJA RASANYA MACEM APA TAUK. COBA JELASIN KE SAYA GIMANA CARANYA DOK. COBA JELASIN DOOOOK."


Alhamdulillah ndak nyampe seminggu jaitannya sembuh.


PASCA PERSALINAN IUFD

Setelah melalui proses yang dramatis itu, dunia terasa sepi. Orang-orang sibuk ngurus pemakaman dedek, sementara saya masih proses pemulihan. Sedih. Boong kalo ndak nangis sih.


Paginya alhamdulillah boleh langsung pulang setelah dokter visit dan konsul laktasi. Tapi ternyata penderitaan belum berakhir sodara-sodara. Kalau ibu-ibu lainnya setelah melahirkan harus berjuang supaya ASInya keluar, kami pasien IUFD justru sebaliknya, berjuang supaya ASI ndak keluar. Selain minum obat dari dokter yang cuma dikasih sedikit banget, pabrik ASInya pun kudu dibebat tekan alias diiket kenceng sekenceng-kencengnya. Soalnya kalo udah keluar bakal terus-terusan keluar, gitu katanya. Makanya harus dicegah supaya gak keluar.


Dan rasanya itulooooh...


Dibebat kenceng ndak nyaman, tapi kalo kendor dikit bisa bikin payudara bengkak dan rasanya nyut-nyutan kayak pengen meledak. Biasanya diikutin demam. Kalo udah kayak gitu, biasanya langsung ambil kol terus dimasukin ke freezer sekitar 10 menit. Abis itu ditempelin, baru dibebat. Nanti kalo udah ndak dingin, berubah warna macem kol goreng, dan menimbulkan bau, kolnya bisa diganti. Ini ilmu dari mbah gugel sih, tapi manjur loh. Kudu kreatif emang biar ndak dikit-dikit minum obat.


Kata dokter, tiap kali inget dedek, ada hormon cinta yang bekerja untuk menghasilkan ASI. Makanya disuruh happy, ikhlasin, dan OLAHRAGA. Yak, olahraga emang salah satu kunci pengalihan pikiran yang bisa ngurangin uring-uringan plus bikin sehat juga.

Dan satu lagi.

KURANG-KURANGINLAH LIAT MEDSOS.

Kadang bukan salah mereka yang posting hal-hal yang ndak kita inginkan, mungkin emang dada kita aja yang kurang lapang.


Ujian kehidupan itu sama kayak ujian sekolah. Harus serius biar naik kelas, kan? Harus serius sabarnya, serius tawakkalnya, serius ikhlasnya. Harus kuat. Dedek di sana pasti seneng kalo liat iboonya kuat. Harus bahagia, kan ditungguin dedek di surga. - Suamikuyangngakunyakeren.


Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Wassalamualaikum