Dec 31, 2019

Dear Shanala..




Dear Shanala..
5 November 2019 adalah hari dimana kamu memulai lembar cerita di semesta ini. Sebuah kisah yang dimulai dengan tangisan yang sudah ibok nantikan.


Dear Shanala..
Terima kasih telah hadir ke dunia. Terima kasih telah menjadi mungkin yang sempat tidak dimungkinkan. Pendarahan di usia kehamilan 7 minggu, membuat ibok berpikir akan kehilangan anak ibok untuk kali ketiga.


Dear Shanala..
Terima kasih sudah menjadi anak iboo yang kuat. Ikut ibok berjuang sejak minggu ke 11 di kandungan. Kehadiranmu bertepatan dengan dimulainya perjalanan baru ibok, yang tak jarang membuat ibok mengkhawatirkan keadaanmu di dalam sana.
Kehamilan risiko tinggi yang seharusnya kegiatan dibatasi, ibok malah lagi sibuk urus sana sini.


Dear Shanala..
Minggu 28, saat kamu makin membesar, saat itu juga kamu ikut ibok memenuhi panggilan pelatihan dasar. Berat sekali ya, nak. Tapi ibok tau kamu kuat.
Menempuh berbagai macam pelajaran dan ujian, yang bahkan tidak ada perlakuan spesial.
Ya, nak.
Dunia memang kadang terlalu kejam.


Dear Shanala..
Terima kasih sudah ikut berjuang.
Bolak balik BPSDM untuk coaching dan menempuh berbagai macam ujian, ikut belajar sama kakak-kakak di kelas, dan tetap berkembang dengan baik meskipun kegiatan seabrek dan bikin pusing sampai jungkir balik.


Dear Shanala,
Kalau suatu hari nanti kamu menemukan tulisan ini di mesin pencari, artinya kamu sudah cukup besar dan pintar.
Kamu tahu? Dalam hidup tidak serta merta bahagia yang menyapa. Kadang kala rasa sedih dan putus asa pun datang menyertainya.
Tapi kamu harus yakin bisa melaluinya.
Pun begitu ketika sedang berjuang dan terbesit keinginan untuk menyerah.


Dear Shanala..
Suatu hari nanti, akan ada masa dimana kita berbeda pendapat bahkan bertentangan sikap.
Tapi kamu harus tahu bahwa kamu adalah titipan Allah yang teristimewa yang akan selalu ibok jaga sepenuh jiwa.
Dan semoga tulisan ini akan menjadi pengingat untuk kita.

Jadi anak yang bahagia, ya..


Untuk Shanala Maheswari,
si jantung hati yang baik hati dan cantik.


May 22, 2019

Setelah SK CPNS di Tangan..


Assalamualaikum

Hae.
Akhirnyaaaah..
Setelah 3 kali purnama pengumuman pembagian SK datang jugaaaaa..


Hari itu, Senin 29 April 2019, tepat 3 bulan 8 hari setelah hari pemberkasan, di sebuah sore yang mendung-mendung galau, berhembus angin segar untuk kami para pengangguran yang sudah lelah ditanya-tanya orang apa bener lulus ujian?

Disebutkanlah bahwa penyerahan SK tahap 1 berbarengan dengan upacara Hari Pendidikan Nasional di Monas tanggal 2 Mei 2019 pukul 07.00.

Loh? Tahap 1?

Emang ada tahap 2?

Iya, jadi kayaknya proses penerbitan SKnya belum selesai secara keseluruhan. Jadi untuk tahap 1, yang dipanggil kurang lebih sekitar 2800an orang dari 3000an formasi. Jadi kurang lebih 200an orang sisanya masuk ke penyerahan tahap 2.


Gitu.


Tapi walaupun dibagiinnya tanggal 2 Mei 2019, di SK tetep ditulis kita diangkatnya per 1 Maret 2019. Jadi NIP kita 201903 bukan 201905.
Gitu..
Ngerti gak?
Nggak ya? Yaudah deeeh...


Jadi buat yang lulus ujian CPNS, tapi masih kerja di tempat yang lama, mending jangan buru-buru resign. Kecuali kalau mau ngerasain liburan dulu, ya gapapa. Saran aja sih, mending resignnya nunggu progres pertek (pertimbangan teknis) NIP di BKN sampe angka 90%-an. Makanya kudu rajin-rajin liat perkembangan pertek NIP di webnya BKD. Soalnya berdasarkan pengalaman, kemaren pas udah di angka 92% mandek agak lama, terus udah buru-buru balik ke Jakarta, eh ternyata nunggunya masih sebulan.
Sebagai pengangguran profesional, aku merasa tersia-siakan. Hiks.


Tapi itu kan pengalaman tahun ini, entah tahun berikutnya kayak gitu lagi atau nggak kan ya kita nggak tau.


Terus setelah itu ngapain lagi?

Setelah melalui ujian kesabaran yang begitu panjang nan melelahkan, ternyata masih ada berbagai rangkaian proses administrasi yang rumit dan berbelit. Da kita kirain mah udah lulus tes enak yak. Di bayangan orang-orang awam macem pemilik blog ini mah udah enak tinggal ongkang ongkang kaki sampe pensiun, nyatanya tidak seindah kisah cinta Dilan Milea.

Jadi setelah  surat sakti alias SK di tangan, kita harus langsung lapor ke dinas masing-masing. Contohnya kalo guru langsung fotokopi SKnya terus dibawa ke dinas pendidikan. Hari itu juga. Selesai upacara. Setelah lapor ke dinas, abis itu juga langsung lapor ke unit kerja masing masing, contohnya kalo diterima di SMP 987 Jakarta ya berarti harus langsung ke sana. Harus hari itu juga untuk rekam sidik jari untuk absen dan juga ngurus administrasi termasuk tarik data dapodik (buat yang udah punya).
Pupuslah sudah bayangan ngelurusin pinggang di kasur empuk setelah upacara sambil panas-panasan..

Bisa dibayangkan betapa dekil de kumelnya para calon pegawai yang lapor diri setelah mengarungi panasnya upacara di monas dilanjutkan lapor diri dan antri fotokopi sana sini.. Tapi alhamdulillah hari itu juga, per 2 Mei 2019, kita sudah resmi jadi pegawai DKI..
Haseeeeek..

SK CPNS alias 1 lembar kertas yang bisa disekolahin dengan harga 250juta


Karena TMT (Tanggal Mulai Tugas)nya 2 Mei yang notabene adalah hari Kamis, maka 3 Mei yang merupakan hari Jumat kami udah mulai masuk kerja seperti pekerja pada umumnya. Makanya buat yang emang udah yakin lolos tes CPNS dan pemberkasan lengkap tanpa masalah, kalo bisa udah mulai nyicil beli baju seragam. Karena pengumuman di DKI itu hampir sama kayak supir bajaj, cuma mereka dan Allah yang tau kapan mau ngumuminnya. Suka dadakan gitu emang..
Ya kan daripada kelabakan terus akhirnya pinjem baju ibunya kan...

Iya, seragam beli sendiri.

Oke lanjut. Di tengah sibuknya perkenalan di dunia sekolah, kita masih harus membagi waktu untuk mengurus administrasi kepegawaian dan juga menghadiri berbagai pengarahan dari dinas dan sudin.

Diurutin dari setelah bagi SK dan lapor diri ya (mudah-mudahan ndak ada yang kelupa):
  • Lapor diri ke kepala seksi pendidikan di kecamatan setempat
  • Lapor ke suku dinas pendidikan di walikota
  • Ambil kartu ATM (Pembuatan rekening kolektif ya, jadi gak perlu pusing bikin sendiri)
  • Pengarahan di Dinas Pendidikan
  • Pengarahan pengisian buku kuning pegawai di Suku Dinas Pendidikan
  • Ambil buku tabungan di bank DKI cabang yang udah ditentukan
  • Ambil SPMT (Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas)
  • dan masih banyak lagi rangkaian proses yang harus dijalanin untuk bisa naik dari 80% jadi 100%. Diantaranya: Latsar, induksi, PPJG, dan segala macem istilah yang pemilik blog ini juga masih belum tau itu apa dan gimana prosesnya... 
Ini penting banget dan harus disimpen sampe pensiun katanya


Ya intinya sih masih harus berjuang. Harus kuat fisik, mental, dan ongkos buat lari-lari ke sana kemari. Jangan dibayangin yang enak-enak dulu lah. Bahkan gaji pertama yang 80% itu udah abis buat beli seragam sama ongkos bolak balik ngurusin keperluan..
Hiks.
HAHAHAHAHA..
TKD ayolah ke sini..


Wassalamualaikum


Apr 4, 2019

UN Dihapuskan? Yay or Nay? (Part. 2)


Assalamualaikum

Hae.
Mari kita lanjutin tulisan sok-sokan nanggepin ide penghapusan UN kemarin (klik sini dulu kalo belum baca).


Selain kurikulum yang padat dan jam belajar yang panjang, masalah yang ada di lapangan adalah proporsi jumlah guru dan siswa dalam sebuah kelas di sekolah. Tapi kali ini jangan bandingin sama sekolah swasta dulu ya. Karena dari segi harga pun udah beda.


Sumber: dari sini

Di sekolah negeri, rerata satu kelas dihuni 30 sampai 40 orang siswa. Sedangkan gurunya cuma 1. Bayangkan..
Dengan 1 jam pelajaran = 40 menit di SMP atau 1 jam pelajaran = 45 menit di SMA, dengan komposisi kelas yang kayak gitu ditambah tuntutan kurikulum yang ada, yang terjadi di kebanyakan kelas saat ini adalah guru mengajar sekadar untuk memenuhi target kurikulum. Alhasil gurunya mau ngebut, tapi sayang gak semua siswa bisa ngikut. Kemudian timbullah asumsi bahwa pelajarannya itu susah lah, anaknya yang gak bisa ngikutin pelajaran lah, gurunya gak asik lah, dsb.


Hal ini juga yang akhirnya membuat bimbingan belajar di luar sana menjamur bak tukang jas ujan dadakan di musim ujan. Karena sekolah gak lagi dianggap cukup mampu untuk memenuhi tuntutan orang tua terhadap nilai-nilai indah di atas rapor anaknya. Padahal kalo orang tua mau tau apa yang ada di balik layar bimbingan belajar, dan lebih memahami anaknya, mereka gak akan mau capek-capek nyuruh anaknya ikut kelas tambahan dan lebih milih anaknya istirahat di rumah.


Mungkin kalau kurikulumnya dibuat lebih 'santai' dan perbandingan antara guru dan siswa di kelas lebih manusiawi, kegiatan belajar akan lebih asyik ya? Gak akan ada lagi anak yang malu-malu nanya di kelas, dan semua anak dapet perhatian dari gurunya. Gak ada yang terabaikan.


Terus kita gak perlu lah itu belajar segala macem hal banyak-banyak, toh gak semua yang kita pelajarin bakal berguna di kehidupan nyata kan? Belajar sedikit tapi mendalam dan berkesan itu lebih penting daripada belajar banyak kemudian terlupakan.
#Eaaaa


Anehnya, sekolah sekarang ini dianggap sekadar tempat untuk ujian. Yakin deh banyak di luaran sana orang tua yang berpesan ke anaknya untuk belajar yang bener biar nilai ujiannya bagus, biar bisa dapet kerjaan yang keren. Tapi gak banyak orang tua yang berpesan dan mendukung anak untuk cari passionnya selama sekolah supaya nanti pas lulus bisa lanjut cari kuliah yang sesuai passion dan kerja sesuai yang mereka suka.


Halah, penting amat ngomongin passion.
Yang penting tuh kerja, dapet uang.


Gak gitu, gais...
Orang yang bekerja karena passion, sama orang yang bekerja sekadar kerja itu beda. Contohnya, dokter kandungan yang bekerja sesuai passionnya akan bekerja pakai hati. Menjalankan semua tugasnya dengan senang hati, dan menganggap pasiennya perlu dibantu, diedukasi, dan diyakinkan kalau semua perempuan bisa melahirkan normal. Gak peduli walau biaya lahiran normal itu lebih murah daripada caesar.

Orang yang passionnya dagang, bisa jadi pedagang yang jujur tanpa perlu melakukan hal curang dan merugikan orang.

Yang passionnya jadi pemimpin, bisa jadi pemimpin yang amanah. Kerjanya karena Allah, bisa memimpin dengan baik, tanpa pernah mikirin bagaimana caranya memupuk kekayaan sebanyak mungkin untuk keluarganya.

Dan masih banyak contoh profesi lain yang sebenernya bisa kita bedain mana yang kerja pake hati, mana yang cuma mau memperkaya diri.


Nah, ini yang sebenernya perlu diperhatiin.


Karena banyak sekarang ini anak-anak yang lulus SMA, tapi belum tau mau lanjut kemana. Yang kuliah hanya sekadar kuliah demi tuntutan orang tua dan gengsi lingkungan sekitar. Macem drama koreya SKY CASTLE gitu lah. Makanya gak jarang yang akhirnya ngerasa salah jurusan ketika mereka di bangku kuliah. Termasuk yang pernah dialamin pemilik blog ini. Dan begitu lulus bingung mau kerja apa. Ujung-ujungnya banyak yang nyasar kerja di bank. Lulusan pertanian misalnya.


Padahal kalau kita mau buka mata lebih lebar, banyak loh profesi yang lebih keren di luar sana. Bahwa kerjaan keren gak melulu di kantoran pake jas, depan komputer sampe mata kunang-kunang, haha-hihi sambil minum kopi kekinian, nongkrong di emol sambil petantang petenteng bawa barang-barang kreditan demi tuntutan pergaulan. Seolah udah jadi stereotip kalau definisi kerjaan keren ya yang kayak gitu.


Pengalaman beberapa waktu ngikut suami tugas di pedalaman Kalimantan berhasil membuka mata pemilik blog ini bahwa Indonesia punya Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu melimpah ruah. Dan profesi yang berkecimpung di dunia SDA, yang kerja di lapangan penuh tantangan, itu keren banget sih. Kita gak boleh biarin orang asing yang ambil alih.


Di sini pentingnya peran guru dan orang tua untuk memfasilitasi. Membantu anak untuk cari tau apa passionnya, kemudian mengarahkan atau memberi gambaran tentang apa yang bisa dilakukan dengan kemampuannya tersebut.
Ini sih kayaknya yang luput dari pendidikan saat ini.


Yang perlu digarisbawahi adalah kita gak perlu memaksa anak untuk menguasai semua bidang. Karena akan jadi kasian ketika dia malah gak tau apa passion dan tujuan hidupnya. Fokus pada kelebihannya, bantu untuk kekurangannya.


Halah ngomong doang.


Sejujurnya pemilik blog ini bukan orang yang super pinter dalam hal pelajaran. Sungguh. Cuma sekadar suka dunia pendidikan dan anak-anak serta ditakdirkan untuk terjun ke lapangan. Iya gitu deh kayaknya. Makanya fokusnya bukan jadiin anak juara olimpiade. Lebih ke pengen ngasih pengalaman belajar yang menyenangkan aja sih. Jadi buat yang gak bisa ya dimotivasi, buat yang udah bisa dikasih tantangan lebih supaya makin percaya diri. Emang butuh effort lebih, pun terkadang ngerasa lelah di tengah jalan, tapi ketika ada anak yang dulunya benci banget Matematika dan udah bertahun-tahun gak ketemu terus nyapa terus bilang, "Alhamdulillah aku keterima di Arsitektur UI. Makasih ya miss udah ngebimbing dulu waktu SMP. Gak sadar itu udah lama banget tapi masih berkesan" itu rasanya terharu pisan..


Karena sejatinya belajar dengan paksaan itu gak baik, sodara-sodara..


Pendidikan bukan sekadar angka di atas kertas. Jauh dari itu, pendidikan seharusnya bisa menyiapkan manusia untuk menjadi pribadi yang baik.


Baiklah, mari kita akhiri tulisan sok tau dan sok pinter 2 episode kali ini. Semoga apa yang disemogakan bisa diwujudkan. Tapi kalo misalnya ndak bisa diwujudkan, ya setidaknya ini pernah ada di pikiran.
Daripada nggak pernah mikirin, ya kan?


Jadi, kalau UN dihapuskan YAY atau NAY nih?


Dari anak paling sok tau di pinggiran kota Jakarta,
Wassalamualaikum


Mar 25, 2019

UN Dihapuskan? Yay or Nay? (Part.1)


Assalamualaikum

Hae.
Rabu, 17 Maret 2019 untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia ada debat calon wakil presiden. Di atas panggung ada KH. Ma'ruf Amin dan Sandiaga Salahuddin Uno. Topiknya tentang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Wow.
Yang pertama terlintas ketika tau ada debat cawapres adalah 'kenapa?'
Kenapa tumben banget debat cawapresnya dipisah? Biasanya kan jadi satu barengan sama debat capres ya kan? Apa pemilu tahun ini kita bisa milih capres dan cawapres semau kita? Misal pengennya nyoblos capres nomor 01 terus cawapresnya nomor 02 gegara pas liat debat ngeliat capresnya bagusan nomor 01, tapi cawapresnya nomor 02.
Pun sebaliknya.

Sumber: dari sini

Oke, tapi postingan kali ini bukan mau ikut-ikutan nyemplung ke dunia politik maupun menampilkan kecenderungan ke salah satu calon. Bukan. Toh yang punya blog ini sesungguhnya salah satu swing voter yang masih belum yaqueen sama kedua pasang calon.
Tolong jangan bully akuh..


Yang pengen dibahas saat ini adalah pernyataan salah satu cawapres yang menyebutkan bahwa akan menghentikan Ujian Nasional dan akan diganti dengan penelusuran minat dan bakat.
Menarik nih.
YES OR NO?


Mari kita bahas dari kacamata seorang anak muda yang sok tau pernah jadi murid dan sekarang jadi pendidik..
Ashek.


Sebenernya isu tentang penghapusan UN ini udah ada beberapa tahun silam. Bahkan ketika pemilik blog ini masih sekolah. Entah jaman putih biru atau jaman putih abu-abu. Lupa.
Dulu waktu denger kabar itu, sebagai anak sekolahan yang belum punya pikiran jauh ke depan, rasanya bingung dan sedih aja gitu. Beneran deh. Yang ada di pikiran waktu itu adalah lah terus buat apaan capek belajar lama-lama? Terus gimana caranya biar bisa masuk sekolah yang bagus kalau ndak pake nilai UN?

Karena sejujurnya dengan UN alias UAN (istilah jaman dulu) itu bisa bikin semangat belajar penulis blog ini naik. Dengan kata lain UN jadi alasan untuk belajar. Jadi ada motivasi untuk dapet nilai tinggi biar bisa masuk sekolah negeri bergengsi. Iya, kalo ndak ada UN belajarnya mah asal-asalan.
Makanya bingung aja waktu dibilang UN mau dihapus..


Tapi semakin berjalannya waktu, semakin banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkan, akhirnya bisa mengerti kalau sebenernya pendidikan yang sesungguhnya ndak kayak gitu..


Sayangnya mereka bilang UN ndak bisa dihapus karena itu amanah dari Undang-Undang (UU) terkait Standar Pendidikan Nasional. Mereka pun berdalih sampai saat ini pelaksanaan UN udah direformasi, dimana bukan jadi faktor kelulusan lagi. Tapi apa udah cukup? Kenapa harus distandardisasi padahal kenyataannya secara aspek daya dukung dan intake siswa beda-beda?
Eh, bentar...
Mereka itu siapa?
Coba cari di gugel.


FYI, di Finlandia mereka ndak menerapkan UN untuk jadi bagian dari pendidikan. Tapi negaranya bisa jadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Mereka cuma ada satu tes standar yang wajib diikutin ketika usianya udah 16 tahun. Udah itu aja. Selebihnya ndak ada PR ataupun ulangan.


Oke, mulai sok pinter -__-


Kalaupun UN tetap mau diadakan nih ya, kenapa ndak tiap hari guru dan siswanya belajar soal-soal UN di sekolah. Istilah kerennya drilling. Toh soal-soal UN tiap tahun indikatornya hampir itu-itu aja kan. Ndak perlu lah nunggu 6 bulan sebelum UN untuk intesif UN. Nanti kalah loh sama bimbel-bimbel di luar sana yang nawarin harga jutaan padahal isinya pembahasan soal doang.


Tapi bukan itu kan tujuan pendidikan?

Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sayangnya pendidikan saat ini masih berfokus pada teori, hafalan, dan angka di atas kertas. Dimana sebuah angka bisa jadi standar kebanggaan. Bahkan ndak jarang ada oknum guru yang ngasih bocoran soal biar siswanya dapet nilai yang bagus. Bukan cuma ketika UN, pun ketika ulangan harian. Tujuan apa? Biar ndak diprotes orang tua, biar reputasinya bagus, biar ndak capek bikin remedial, biar siswanya bangga walaupun dengan cara yang tidak dibenarkan.
Emang ada kayak gitu?
Banyak.


Tapi ndak serta merta kita boleh nyalahin gurunya begitu aja. Banyak faktor loh ternyata yang mendasari itu semua. Materi yang begitu banyak, jam pelajaran yang terbatas, administrasi guru yang seabrek, sistem penilaian yang makin riweuh, tuntutan standar nilai yang ditetapkan sekolah, tuntutan orang tua murid, dsb. yang akhirnya membuat guru-guru memutuskan untuk potong kompas.


Sedih ya?
Tapi itulah kenyataan di lapangan.
Jadi buat orang tua yang baca tulisan ini, jangan bangga dulu kalau nilai anaknya bagus. Dan jangan suka ngasih kritik berlebihan ke guru sebelum nyobain ngajar.


Lanjut lagi.
Jadi sebenernya yang salah apa?
Yang perlu diperhatikan apa?


Hmm..
Apa ya..
Pembenahan kurikulum sih.
Kurikulum kita terlalu padat tapi kurang tepat.


Oke, mulai sok tau lagi -___-


Begini..
Di Jepang, pendidikan adab itu jadi fokus pertama sebelum mulai belajar ilmu pengetahuan. Tiga tahun pertama di sekolah yang dipelajari adalah tentang cara menghargai diri sendiri dan orang lain, membantu sesama, cara mengantri, cara bersikap di tempat umum, dan lain sebagainya yang emang berguna dalam kehidupan.


Di Finlandia, anak-anak baru boleh sekolah ketika usia 7 tahun. Sebelum nyampe di usia itu mereka dilarang untuk sekolah. Ndak kayak di Indonesia, anak-anak udah diajak berlomba-lomba untuk sekolah sedini mungkin. Terus apa yang dipelajarin di Finlandia? Untuk tingkat elementary school, mereka fokus di reading, writing, dan comperhension skill. Dengan jam pelajaran yang pendek, dan istirahat yang panjang (total 75 menit sehari).


Lain halnya di Indonesia. Pelajaran anak kelas 1 SD sekarang aja udah rumit. Belum lagi kalau harus ikut sekolah yang fullday. Dengan jam belajar yang super panjang, dan istirahat ala kadar, makin pusing lah itu kepala anak. Makanya makin banyak aja kan berita siswa yang 'berontak' di sekolah. Akhirnya guru juga yang jadi kambing hitamnya. Siswa mukul gurunya lah, siswa nantangin gurunya lah, guru lagi ngajar siswanya malah ngerokok di kelas lah, joget-joget ndak pantas di depan gurunya lah, dan masih banyak berita yang ndak ngenakin di luar sana.
Miris..
Padahal jaman jadi siswa dulu mau duduk di bangku guru aja rasanya takut ya..


Tapi kan sebagai guru punya hak dong untuk tegas?
Tidak semudah itu, Ferguso..
Ngadepin anak milenial sama aja kayak ngadepin orang tuanya. Bisa-bisa guru yang dituntut balik kalo kelewat tegas. Entah kenapa, kepercayaan orang tua ke sekolah dewasa ini tuh makin berkurang. Kalo dulu anaknya salah terus dinasehiatin sama gurunya, orang tuanya minta maaf ke gurunya terus anaknya ikut dinasehatin.
Sekarang mah boro-boro...
Anaknya yang salah, gurunya yang dimarahin.
Duh, jangan gitu ya buibuk pakbapak...

Adab sebelum ilmu itu penting.


Belum selesai yes. Kita bersambung ke part.2...


Wassalamualaikum

 

Mar 14, 2019

Merantau #2: Serba Serbi Sangatta


Assalamualaikum

Hae.
Mari kita tinggalkan rekam jejak hidup lagi di sini, di tempat yang udah sumpek banget sama cerita hidup yang punya blog ini. Saking lamanya udah ndak pernah nulis, sekarang jadi agak bingung gitu kalo mau opening. Tapi yaudahlah ya, kamu masih sayang aku kan?

Oke, setelah postingan tentang merantau kemaren (KLIK!), kali ini mau lanjutin berbagi sedikit cerita tentang kota tempat domisili saat ini yaitu Sangatta Utara, yang kemudian cuma disebut Sangatta aja. Sebuah kota kecil nan jauh dari ibukota. Biarpun kota kecil, tapi Sangatta ini ibukota dari kabupaten Kutai Timur loh. Jadi sebenernya itungannya udah termasuk paling maju dibanding kecamatan yang lain karena emang pusat pemerintahan ada di sini.

Meskipun pusat pemerintahan, jangan bayangin macet macem di ibukota. Di sini bebas macet. Bahagia gak sih. Sebuah tempat yang tepat lah untuk melarikan diri dari hiruk pikuk dunia.
Tapi jangan kaget kalo tetiba lagi jalan terus ilang sinyal, ya..

Tapi buat kalian yang hobinya main-main ke emol, kemungkinan ndak bakal betah deh di sini. Karena di sini ndak ada emol gais. Satu-satunya tempat yang rada mirip emol di sini adalah Sangatta Town Center (STC). Dengan bayar parkir Rp1.000 aja, kita bisa masuk ke sana.


STC ini terdiri dari 3 lantai. Meskipun bentuknya mirip emol, tapi jangan bayangin isinya kaya emol-emol yang kalian tau. Boro-boro ada bioskop, supermarket, toko buku, dll. Di sini adanya cuma KFC yang selalu antri panjang sepanjang jalan kenangan, Mokko Factory tempat donat & kopi macem tempat nongkrong hitz di ibukota, Fun Station dengan mainan seadanya, Suki Ya tempat makan suki, beberapa lapak tukang jualan aksesoris, sama Ramayana yang buka dadakan kalo mau lebaran terus tutup lagi.
Ndak ada AC, pun eskalatornya jarang nyala.
BAYANGKAAAAAAN..


Walaupun ndak ada emol, di sini lumayan banyak tempat belanja kok. Untuk minimarket aja ada Alfamidi, Indomaret, Ovalmart, Eramart. Meskipun ya stoknya kadang suka ndak lengkap dan harganya lebih mahal dibanding pulau Jawa. Dan di antara kesemuanya yg terasa paling mahal adalah yang depannya huruf O.
Ampun deh buibuk..
Hobinya bandingin harga.


Untuk pasar ada pasar induk Sangatta yang jaraknya lumayan jauh, ada juga pasar di pinggiran jalan di Teluk Lingga, dan yang paling mahal ada di Townhall. Jadi ada satu kawasan yang disebut Townhall yang fungsinya untuk tempat orang-orang kumpul gitu. Ada beberapa lapangan untuk olahraga, foodcourt, tempat nongkrong, dan juga tempat jualan.

FYI, harga sayuran di sini relatif lebih mahal. Sedangkan untuk seafood lebih murah. Bahagia gak sih..

Pasar Induk Sangatta

Townhall waktu sore
Townhall waktu malam
Food Court di Townhall

Oke, lanjut.
Selain mahal di ongkos perjalanan, tinggal jauh dari peradaban juga lumayan menyiksa di era belanja tinggal pencet sekarang ini. Ketika pengen beli sesuatu, bakal mikir berkali-kali soalnya ongkirnya muahaaaal.. Ongkir ke Sangatta dari Jakarta itu sekarang sekitar Rp60.000-Rp80.000 per kg dan estimasi waktu sampenya 5-7 hari kerja.
Seketika terbayang masa-masa indah belanja onlen di Jakarta, yang ongkirnya murah bahkan bisa sehari nyampe dengan kekuatan pengiriman ojek onlen yang instan kalo gak same day.
Hiks.


Ngomong-ngomong soal ojek onlen, di sini belum ada Gojek maupun Grab. Padahal di Balikpapan sama Samarinda ada. Hiks lagi. Tapi baru-baru ini ada EVO-jek, ya Gojek wannabe gitu. Bahkan isi aplikasinya pun plek persis kayak gojek.


Kalau masalah makanan, di sini kayaknya ndak ada makanan yang bener-bener khas gitu. Jadi bingung juga kalo mau bawa oleh-oleh. Soalnya emang rerata isinya pendatang dari Jawa, Palembang, Makassar, dll. Paling kayak amplang, mantau, abon kepiting, gitu-gitu deh. Itu juga ada banyak di Balikpapan sama Samarinda. Sama batik Kalimantan plus kerajinan yang mute-mute macem tas, dompet, gitu-gitu deh..

Kalo masalah air minum, duh sedih deh. Di sini air mineral yang isi ulang aja nyampe Rp42.000. padahal di Jakarta cuma Rp15.000.


Wisma Rayah (Senior Camp)
Wisma Rayah (Senior Camp)

Jauh di atas bukit, ada tempat yang dikasih nama Bukit Pelangi. Jangan kira isinya bakal warna warni sepanjang hari ya. Isinya itu biasa aja. Ya kayak taman. Ada kantor Bupati di sana, ada Masjid Agung, ada tempat buat jajan pentol, dll. Sebenernya pembangunan tempat ini termasuk bagus banget loh. Sayangnya beberapa bagian lampu jalan yang emang pake solar cell banyak yang ilang. Jadi kalo malem berasa horor gegara gelap banget.
Duh, masyarakat...

Taman Nomad di Bukit Pelangi

Masjid Agung Al-Faruq Sangatta di Bukit Pelangi

Kantor Bupati di Bukit Pelangi

Masuk semakin jauh dari Bukit Pelangi, ada daerah terbatas yang cuma bisa dilalui sama orang-orang yang punya ID Card KPC. Salah satunya Bandara Tanjung Bara dan Pantai Aquatik alias Aquatic alias Akuatik. Untuk sampe ke sana kita akan lewatin jalanan yang masih belum di aspal, dan kalo beruntung bisa liat monyet-monyet kecil berkeliaran. Tapi jangan coba-coba dikasih makan ya. Soalnya ini bukan kebun binatang, jadi monyetnya masih liar.

Ada siapa ini?

DILARANG!
Jalan menuju Pantai Aquatik

Meskipun namanya pantai, jangan harap bisa berenang berenang lucu di sana. Soalnya bahaya, sodara-sodara. Konon katanya ada ubur-ubur, ikan pari, kerapu batu, bahkan bintang yang sangat terkenal seantero Sangatta yaitu BUAYA.
Tapi kalo mau mancing ikan di sini diperbolehkan. Tapi mancingnya cuma boleh pake kail, ndak boleh pake jaring. Ih tapi pasti bakal gemes banget di sini soalnya ikannya super banyak dan airnya bening jadi bawaannya pengen langsung nyerok semua pake jaring.
HAHAHAHAHAHA.

Dari sini juga kita bisa liat kapal-kapal pengangkut batu bara yang lagi kerja.

Selain pantai Aquatic, ada juga pantai Kenyamukan dan juga Teluk Lombok. Sayangnya belum pernah kesana. Hiks.

Gazebo yang instagramable di Pantai Aquatik

Pantai Aquatik

Peraturan di Pantai Aquatik

Oke, udah segitu dulu.
Lagi bingung mau nulis apa lagi.
Nanti kalo udah inget aku apdet lagi yes.
BHAAAAAAAY!


Yang kayak jembatan ini namanya conveyor batu bara

Membelah Taman Nasional Kutai (TNK)


Wassalamualaikum

 

Feb 28, 2019

Merantau #1: Sangatta Kota Apa?


Assalamualaikum

Ha? Sangatta? Sangatta itu apa sih? Ada dimana sih?
Yap, mungkin masih banyak di antara kalian yang belum tau tentang kota yang satu ini. Pun pemilik blog ini. Kalo bukan karena bapak kepala RT yang pindah kerja ke sini, mungkin sampe besok besok juga ndak akan tau kalo ada kota yang namanya Sangatta.

Sangatta atau Sengata ini adalah sebuah kota kecil di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Merupakan kota tambang batu bara terbuka terbesar di dunia.

Apaaaah?
Kalimantan?
Ih ati-ati loh di Kalimantan. Begitu reaksi orang-orang waktu tau kita mau pindah ke Kalimantan.
Dalam bayangan tuh ya, Kalimantan itu masih hutan belantara, masih tanah merah, jauh dari peradaban. Takutlah awak pun.

Yak, Sangatta letaknya di bawah hidung sini gais..

Tapi ternyata tidak semenyeramkan itu loh, kawan-kawan.
Meskipun emang untuk sampe ke kota Sangatta butuh perjuangan.


Dari Jakarta kita harus terbang ke Balikpapan dulu. Bisa terbang dari Bandara Halim kalo ndak Soetta. Tergantung transportasi yang bakal dipake selanjutnya.
Btw, agak sebel juga sih tahun lalu tiket pesawat masih sekitar Rp700.000, kemudian naik jadi sekitar Rp900.000, sampe sekarang udah Rp1.300.000-an.
Pak Presiden tolongin akuuuuh..
Sedih akutuh..

 
Nah setelah nyampe Balikpapan, bisa lanjut naik pesawat kecil atau naik travel. Kalo naik pesawat kecil, jarak tempuh bandara SAMS Sepinggan ke bandara Tanjung Bara cuma butuh waktu sekitar  60 menit. Sedangkan kalo lewat jalur darat dari Balikpapan ke Sangatta bisa ngabisin waktu sekitar 8-10 jam.
Luar biasa, kan?

Bandara Tanjung Bara

Iya Bandara Tanjung Bara segini doang

Sayangnya walaupun lebih cepet, pesawatnya bukan untuk umum. Karena pesawat dioperasikan untuk keperluan karyawan PT. KPC (Kaltim Prima Coal). Biayanya sekitar Rp300.000 - Rp1.000.000-an. Tergantung hari apa terbangnya (hari rabu & kamis lebih murah), dan juga apa hubungan sama orang yang pesen tiket. Kalo istri/suami lebih murah dibanding orang tua atau saudara. Gitu.

Pesawatnya jenis twin otter yang cuma bisa angkut 19 orang dengan daya angkut tertentu. Makanya sebelum naik pesawat, penumpang bakal ditimbang bareng barang bawaannya. Kalo dirasa over, nanti barang kita bakal dibawa di penerbangan selanjutnya.
Pesawat ini cuma jalan 3 kali tiap hari kalo ndak salah dari Balikpapan. Dan 3 kali juga dari Tanjung Bara.

Boarding pass + soft earplugs ketika check in

Twin Otter punya Airborn

Boarding pass Hevilift (pengganti Airborn). Tetep dikasih soft earplugs tapi sebelum masuk ke pesawat.

Twin Otter punya Hevilift

Karena pesawatnya kecil, kita bisa ngintip pilot sama co-pilotnya di kokpit

Enaknya naik pesawat kecil, kita bakal disuguhin pemandangan super indah dari hutan Kalimantan yang masih sangat asri ditambah kelokan sungai terpanjang di Indonesia. Yang kalo anak kekinian liat pasti tangan gatel pengen bikin apdet sosial media. Sayangnya, semua alat elektronik harus dimatikan pas masuk ke pesawat. Dinon-aktifkan loh ya, bukan airplane mode. Kalo ketauan, langsung kena hazard report.


Sedangkan kalo naik travel, biayanya lebih murah. Sekitar Rp200.000-an dari Balikpapan. Ada banyak travel yang bisa dipilih, ada Helda Travel, Cendana, Miners, dll. Tinggal pilih yang sesuai sama waktu keberangkatan yang dimau aja. Tapi untuk yang naik travel kudu siapin obat anti mabok + plastik kresek soalnya bakalan ngerasain sensasi naik roller coaster terpanjang dan termenegangkan sepanjang Jl. Poros Samarinda - Bontang yang naik turun kanan kiri hutan dengan kelajuan sopir travel yang punya nyawa lebih dari satu.
Luar biasa.



Alhamdulillah akhir tahun kemaren bandara APT Pranoto Samarinda buka penerbangan dari dan ke Jakarta. Akhirnya yah..
Dengan harga tiket sekitar Rp1.500.000, dan travel Rp150.000 serta perjalanan roller coaster kurang lebih 4 jam kita bisa sampe ke kota tambang ini.




Asmaul Husna di sepanjang jalan Sangatta

Kota Sangatta dibagi jadi 2 bagian, Sangatta Selatan (Sangatta Lama) dan Sangatta Utara (Sangatta baru). Dibanding Sangatta lama, Sangatta baru relatif lebih maju dan rame karena merupakan pusat pemerintahan. Walaupun belum serame dan selengkap ibukota, tapi hidup Sangatta termasuk kota kecil yang nyaman dan tenang.


Termasuk zona Waktu Indonesia Tengah alias WITA yang notabene lebih cepet 1 jam dibanding Jakarta agak PR kalo pas lagi LDM.


Katanya di Sangatta masih banyak buaya dan hewan liar.
Katanya juga di Sangatta ndak ada penduduk asli, banyaknya pendatang dari Jawa, Sulawesi, Palembang, dsb. Itu sebabnya pertama kali datang ke Sangatta ndak berasa asing karena semua jajanan dan orang-orangnya pun banyak yang dari Jawa.
Di Sangatta pun banyak orang-orang pinter yang keren gitu. Yang pinternya berwibawa bukan pinter yang aneh gitu. Eh? Ngerti ndak? Ya gitu lah pokoknya..

Oke, capek.
Segitu dulu. Insya Allah nanti kita lanjut lagi yes.


Bye!
Wassalamualaikum

 

Feb 22, 2019

Pasca Melahirkan: Kata Orang Tua vs Kata Dokter vs Penerapannya


Assalamualaikum

Hae.
Kata orang kalo lagi hamil auranya bersinar cerah secerah mentari pagi. Lain halnya sama ibu-ibu yang baru melahirkan. Auranya awur-awuran. Berantakan. Belum lagi kalo lagi mood swing, lengkaplah sudah..

Setelah melahirkan, tentunya badan kita mengalami banyak perubahan. Sebagai orang biasa, jangan bayangin setelah melahirkan bisa sekece artis-artis di instagram. Kenyataannya emang kita masih harus berjuang, sodara-sodara sebangsa dan setanah air.

Pasca melahirkan bayi IUFD, selain pabrik susu harus dibebat kenceng, ada perawatan lain yang kudu dijalanin. Tapi berhubung yang punya blog ini orangnya rada ndableg ya, jadi ndak semuanya diturutin. Apa aja sih perawatannya?


Ini dia...


1. Mandi sebelum subuh + guyurin kepala
Kata orang tua dulu, mandi sebelum subuh + guyurin kepala supaya darah putih ndak naik ke kepala. Biar mata ndak rusak, ndak bengep, sayu, keliatan lebih tua. Mandinya pun ndak boleh pake air anget. Yap, itu adalah ilmu yang diwariskan secara turun temurun tujuh turunan delapan tanjakan yang sebenernya ndak salah-salah amat sih. Karena sebenernya mandi pagi + guyurin kepala itu tujuannya biar aliran darah lancar, badan seger, mengurangi stres, dan jadi bisa lebih sehat, gais..

Source: id.wikihow.com


2. Dilarang keras tidur sebelum dzuhur
Dengan alasan yang sama seperti poin satu di atas, tidur sebelum dzuhur setelah melahirkan dilarang keras! (pake tanda pentung biar serem). Lagi-lagi karena takut darah putih naik ke kepala. Kenyataannya itu cuma MITOS doang kok.

Padahal kalo abis lahiran tuh ya bawaannya ngantuk. Lemes. Butuh banyak istirahat dan dukungan dari semua orang untuk pemulihan. Apalagi buat buibu yang harus mengASIhi. Kebayang deh perjuangannya gimana..

Nyuri-nyuri bobo pas sambil duduk ndak papa deh kali ya. He....

Source: id.wikihow.com


3. Jangan makan ikan, telur, dan daging
Nanti jahitannya ndak kering-kering katanya. Selain itu darah nifasnya jadi amis. Padahal kata dokter ibu-ibu yang habis melahirkan justru butuh banyak asupan bergizi untuk recovery.

Jadi makan aja gais..

Source: id.wikihow.com


4. Duduk kaki kudu lurus rapet dan kaki jejeg ke lantai
Ini adalah salah satu hal yang cukup menyiksa. Kalo duduk kaki mesti lurus rapet ndak boleh tumpang tindih supaya aliran darah lantjar djaya dan robekan ndak lari kemana-mana (katanya). Selain itu kaki kudu jejeg ke lantai dan ndak boleh jijit atau gantung supaya ndak bengkak.

Ndak boleh kebanyakan jalan juga katanya. Padahal kata suster sama dokter mah aktivitas kayak biasa aja biar cepet sembuh..

Source: id.wikihow.com

5. Tidur pake bantal tinggi + kaki lurus jangan ditekuk
Buat kita-kita yang menganut aliran tidur tanpa bantal, suka ndak suka, mau ndak mau, diwajibin pake bantal dan tidur dengan kaki lurus. Kalo ndak diturutin niscaya nanti akan ada ceramah dadakan.

Pake bantal lagi-lagi katanya biar darah putih ndak naik ke kepala. Lagi lagi masalah darah putih naik ke kepala hufffftt... Sekali lagi, ini cuma MITOS ya. Terus kaki jangan ditekuk supaya ndak bengkak. Kalo yang ini setuju aja sih supaya aliran darahnya lancar.

Source: id.wikihow.com


6. Minum jamu
Katanya biar badannya seger, ASInya lantjar djaya. Tapi berhubung saya IUFD, jadi yang satu ini diskip.

Apa itu IUFD? KLIK SINI!

Source: id.wikihow.com


7. Tapel, pilis, param
Tapel itu adalah racikan kapur sirih dan dan jeruk nipis yang kemudian dioleskan di perut. Berdasarkan kepercayaan orang tua jaman dulu, ini berfungsi untuk mengecilkan perut yang penuh dengan gelambir-gelambir gemas pasca melahirkan. Duh jangan ditanya deh rasanya gimana. Tersiksaaaaaa..

Perpaduan antara panas, gatel, cekit-cekit. Alhasil cuma pake tapel ini sekitar 2 minggu itu pun ndak rutin karena perut bukannya kurus malah lecet-lecet. Hiks.

Kalo emang ramuan ini bisa bikin kurus, mestinya bapak uwe yang punya tas pinggang permanen juga disuruh pake ini ya..
*Plak! Durhaka kamu, nak!*

Source: id.wikihow.com

Sedangkan pilis itu untuk ngurangin pusing. Ditempel di jidat. Kalo param untuk pijet-pijet ngurangin bengkak. Konon katanya rasanya panas di kulit tapi bisa membantu melancarkan aliran darah. Dua items ini ndak dipake karena ndak suka aja.


8. Stagen alias bengkung alias gurita alias korset alias pengikat gelambir-gelambir gemas

Source: id.wikihow.com


Aaaaaaand... The last one is stagen / bengkung / gurita. Yang masih sangat amat dipercaya sampe sekarang bisa untuk mengecilkan perut. Bahkan modelnya makin macem-macem aja loh sekarang. Dari yang murah meriah sampe yang branded ada di emol-emol.

Sejatinya penggunaan stagen dan temen-temennya ini hanya kepuasan sesaat aja, gais.. Mungkin bisa membantu kalo mau pergi dan pengen gelambir-gelambir gemes di perut tertutup. Tapi untuk penggunaan terus menerus ndak disarankan. Selain bikin sesak dan dan ndak nyaman, itu juga ndak bisa bikin kurus.

Buat ibu-ibu yang menyusui, pasti pernah denger kan menyusui bikin langsing lagi? Nah cara lainnya tidak lain tidak bukan adalah dengan OLAHRAGA. Bisa dimulai dari yang ringan dulu. Cari di yutub 'postnatal / post partum workout'. Nanti kalo dirasa udah kuat, bisa lanjut yang lebih seru lagi. Misal dance cardio, zumba, HIIT cardio yang emang terkenal efektif ngebakar lemak lemak lucu. Cukup 30 menit aja dirutinin setiap hari.


A: Dokter, kenapa ya saya kalo olahraga bawaannya malah laper terus.

D: Ya harus diatur asupannya. Kalo laper ganti cemilannya pake buah. Kalo malem hindari karbo.



Tips menurunkan berat badan lain yang lumayan efektif adalah mengganti sarapan dengan sereal atau bubur gandum dan banyak minum air putih. Ini jauh lebih efektif ketimbang pake pengikat gelambir-gelambir gemas terus-terusan.
Serius deh.

 
Wassalamualaikum