January 2019

Jan 29, 2019

Lulus Ujian CPNS 2018, Kok Bisa?


Assalamualaikum

Kalau akhir tahun 2018 kemarin ditutup dengan kabar duka, alhamdulillah awal tahun 2019 ini dimulai dengan kabar bahagia. Sesuai judul postingan kali ini..


AKU LULUS CPNS, BUUUK... PAAAK...


Alhamdullillah.
Allah sebaik-baiknya penulis skenario kehidupan.


Yang nyasar ke sini buat nyari tau tips dan trik lulus ujian CPNS, mungkin kalian salah kamar. Karena yang punya blog ini ndak akan bagiin tips dan trik soalnya itu kesannya kayak udah mahir banget gitu loh, tapi cuma mau bagi cerita tentang pengalaman mengikuti seleksi CPNS tahun 2018 kemarin dan sedikit saran yang mungkin bisa dipetik hikmahnya macem sinetron Indosi*piiip*.

Sebelum kita mulai, mari kita bahas dulu kenapa seleksi CPNS tiap tahun selalu rame peminatnya. Hal ini didasari fakta bahwa doktrin dari orang-orang tua kita yang menyebutkan bahwasanya pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil alias PNS adalah suatu hal yang menjanjikan. Bisa kerja sama pemerintah, tetep digaji walaupun lagi cuti, dan ketika pensiun pun masih dapet pemasukan. Gitu sih katanya, bener atau ndaknya biar waktu yang menjawab..
Padahal jaman sekarang banyak kerjaan yang lebih keren ya kan. Kerja di industri kreatif contohnya. Kayaknya lebih asik deh ya..


Mari kita mulai...


1) SELEKSI ADMINISTRASI


Pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat akun di sscn.bkn.go.id. Cukup pake Nomor Induk Kependudukan (NIK). Setelah itu tinggal tunggu pengumuman formasi apa aja yang dibuka dari setiap instansi.

Oiya, kemarin yang punya blog ini daftar di instansi Pemprov DKI Jakarta untuk formasi Guru Matematika Ahli Pertama.  Awalnya pengen nyoba di Sekneg. Tapi berdasarkan petuah guru besar, akhirnya ganti strategi. Alhamdulillah tahun ini pemprov DKI buka formasi. Sedikit cerita, tahun 2017 kemarin CPNS yang buka untuk lulusan Pendidikan Matematika cuma ada di Kementerian Perindustrian. Pun itu ditempatinnya di SMK nan jauh di Makassar sana. Alhasil pupuslah sudah keinginan untuk nyoba seleksi CPNS tahun 2017 lalu.

Saran:
  1. Tunggu semua pengumuman formasi keluar.
  2. Pilih jurusan yang sesuai persis dengan latar belakang pendidikan kamu. Misal: Kalau latar belakang kamu 'Pendidikan Matematika' cari formasi untuk 'Pendidikan Matematika'. Jangan yang 'Matematika' doang. Pun sebaliknya. Nggak usah coba-coba, nggak usah penasaran. Percaya deh. Nggak mau kan baru awal udah gagal? Pastiin juga kalau akreditasi jurusan kamu A kalau mau daftar ke formasi cumlaude.
  3. Pantau saingan alias jumlah pendaftar di formasi itu. Ini buat atur strategi aja sih. Jadi kalau kira-kira peminatnya banyak banget sementara formasi yang dibutuhin cuma itungan jari, kita punya pilihan untuk cari formasi yang lain atau terus berjuang dengan saingan yang segitu.
  4. Siapin berkas-berkas untuk diupload di sscn.bkn.go.id. Berkas paling standar itu: KTP, Ijazah, Transkrip nilai, sama Pas foto dengan latar belakang merah. Ini bisa disiapin jauh-jauh hari. Untuk Pemprov DKI kemarin tambahannya ada sertifikat TOEFL (min. 400), surat lamaran bermeterai + surat pernyataan bermeterai. Untuk instansi lain ada juga yang minta Akte kelahiran, akreditasi kampus, forlap  dikti, surat kesehatan, dll. Pastiin juga kamu tau cara ngompres pake es batu alias ngecilin ukuran file. Soalnya ada maksimal ukuran tiap berkas yang diupload gitu. Ya kalau ndak bisa, minimal tau siapa orang yang bisa dimintain tolong.
Setelah selesai semua, tinggal tunggu pengumuman kelulusan seleksi administrasi deh.


2. SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD)
Nah kalau udah pengumuman seleksi administrasi dan ada nama kamu di sana, berarti kamu punya tiket untuk ikut seleksi selanjutnya yaitu SKD. SKD ini terdiri dari 3 bagian, ada Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Nah tes ini udah pake sistem CAT alias Computer Assisted Test. Jadi dalam waktu 2 jam, kita akan dihadapkan pada 100 soal yang terdiri dari 35 soal TWK, 30 soal TIU, dan 35 soal TKP. Dan hasilnya langsung keluar begitu kita klik tombol selesai. Pun orang-orang yang nunggu di luar bisa liat live score kita dari layar yang disediain di depan. Bedanya sama soal SNMPTN, di SKD ini ndak ada sistem nilai minus. Jadi kalopun salah nilainya ndak akan berkurang. Tapi kita harus lulus ambang batas (passing grade) kalau mau lulus di SKD ini. Ambang batas untuk TWK = 75 poin, TIU = 80 poin, dan TKP = 143 poin.

Saran:

((Sebelum ujian)):
1. BELAJAR
  • Belajarnya dari jauh-jauh hari. Pelajarin contoh soal CPNS tahun-tahun sebelumnya.
  • Dicicil. Fokusin dulu ke TIU yang beragam jenisnya, TWK yang banyak hafalannya, baru terakhir ke TKP yang bisa pake logika.
  • Untuk TIU semakin sering ngerjain soal, semakin sering ketemu variasi soal, beeuuuh.. makin pede deh nanti kalo ketemu mantan soal.
  • Untuk TWK yang sifatnya hafalan, banyakin baca. Siapin kertas atau buku dan pulpen, kalau bisa pulpen warna warni atau minimal 2 warna. Catet semua yang penting di buku. Bikin mind map biar gampang ngafalinnya. Untuk tahun 2018, TWKnya ndak begitu susah. Cuma keluar 1 tanggal sama ada beberapa studi kasus yang bisa pake logika.
  • Untuk tahun 2018 banyak yang tumbang di TKP yang sebelumnya disepelekan. Soal TKP kali ini kita dihadapkan oleh 5 pilihan jawaban yang semuanya kayaknya bener, alhasil banyak korban berjatuhan di bagian soal yang ini. Termasuk pemilik blog ini.
Dipoin satu kenapa kudu belajar jauh-jauh hari? Soalnya berdasarkan pengalaman kemarin, hasil seleksi administrasi diumumin tanggal 22 Oktober 2018, jadwal dan tempat ujian diumumin tanggal 25 Oktober dan betapa terkejoetnya pemilik blog ini ternyata dapet jadwal ujian tanggal 31 Oktober 2018 sesi 2 (jam 10.00) di Kantor Walikota Jakarta Timur.

Bayangkan sodara-sodara...
Jikalau kakanda, adinda, dan sanak saudara tidak belajar dari jauh-jauh, apa ndak mumet itu kejar tayang belajar cuma berapa hari doang.


2. SIAPIN KTP + KARTU PESERTA UJIAN
Karena pas ujian yang ditanya bukan siapa nama bapak kalian, bukan berapa uang jajan kalian, siapa nama pacar kalian, melainkan mana KTP dan kartu ujian. Cukup berbekal pake baju putih, bawahan hitam, sepatu hitam macem anak magang, dan KTP + selembar kartu ujian. Sedangkan tas, jam tangan, jaket, motor, mobil, semua hanya titipan ndak dibawa ke ruang ujian.


((Waktu Ujian))
  1. BERDOA DAN MINTA DIDOAKAN
  2. Kerjain TKP semuanya dulu (35 soal) baca cepet, pahami, pilih.
  3. Lanjut ke TWK minimal 18 soal
  4. Lanjut ke TIU minimal 18 soal
  5. Balik lagi lanjutin sisa soal TWK
  6. Balik lagi lanjutin sisa soal TIU
  7. Cek ulang jawaban TKP
  8. Cek ulang semua jawaban
Gitu....
Terus? Lulus?
Kagak. HAHAHAHAHA.
Karena temen-temen yang lain pada kesandung di TKP, saya sebagai teman yang baik dan ingin mengikuti tren yang ada jadi ikutan kesandung di TKP.
Plak! Alesan aja.


3. SELEKSI KEMAMPUAN BIDANG (SKB)
Qadarullah, karena banyak yang kesandung di TKP, ada peraturan baru yang menyebutkan kalau akan diambil nilai teratas dari 3x jumlah formasi yang dibutuhkan. Misal di formasi itu dibutuhkan 1 orang, berarti yang diambil 3 orang nilai tertinggi. Jadi kalau yang lulus passing grade statusnya P1, yang lulus karena belas kasihan peraturan baru statusnya P2. Dan alhamdulillah sang empunya blog ini bisa masuk 3 nilai teratas meskipun jadi paling bungsu. Jadi statusnya bisa P2 dan L (lanjut ke SKB).

SKB masih sama pake CAT juga. 100 soal juga. 70% kemampuan bidang + 30% pedagogik.

Hasil seleksi diumumin tanggal 6 Desember 2018, dan pemilik blog ini dapet jadwal ujian tanggal 11 Desember 2018 sesi 3 (12.30 - 14.00) di gedung Pertemuan Bagas Raya.
Duh, semesta begitu mengejutkan, ya.

Karena ndak ada persiapan sebelumnya, akhirnya bingung lah harus belajar apa. Awalnya belajar soal-soal ujian anak SMP. Ternyata... salah sodara-sodara!

Tau darimana kalo salah?

Jadi waktu lagi nyari referensi soal-soal SKB pendidikan, muncullah sebuah grup telegram yang isinya kumpulan orang yang lagi bergelut ngebahas soal-soal. Akhirnya join lah dengan grup ini. Dan ternyata info dari yang ujian tanggal 10 Desember 2018, soal yang keluar adalah soal-soal waktu kuliah. Segala teori graf dan keluarganya lah itu nampak ke permukaan.

Da aku mah apah atuh.. cuma mantan guru SD yang kerjanya nyanyi dengan nada kesana kemari mencari alamat namun yang kutemui bukan dirinya sayang yang kuterima alamat palsu.

Ditambah sehari sebelum ujian SKB ada ujian kehidupan yang bikin hati gundah dan mata bengkak memerah, jadi makin-makin paniang lah pala awak ndak bisa belajar. Cuma bisa pasrah. Tadinya mau ndak berangkat ujian, tapi demi dedek yang sudah ikut berjuang waktu ujian SKD, iboo ndak boleh menyerah di tengah jalan.

Alhamdulillah ternyata bisa dapet nilai yang lebih tinggi dari rival yang lain. Cuma beda 1 soal sama yang peringkat 1 waktu SKD. 1 soal doang bayangkaaaan...
1 soal yang begitu berharga. Yang bisa menyelamatkanmu dari ketidaklulusan.
Tau darimana? Grup telegram.
Makanya, ayo install telegram! *Lah promo..*
Tinggal tunggu kabar apakah sang rival punya sertifikat pendidik yang sakti itu atau ndak. Soalnya kalau ada yang punya, nilai SKB tinggi pun ndak berlaku.


4. PEMBERKASAN
Selasa malem tanggal 15 Januari 2019 akhirnya kabar yang dinantikan datang juga. Pengumuman hasil akhir seleksi CPNS 2018. Dan alhamdulillah ada nama yang punya blog ini di sana. Allahu akbar! Allah Maha Baik. Di balik semua kejadian menyakitkan, kita harus percaya kalau takdir Allah selalu baik. Selalu.

Karena dapet jadwal pemberkasan ke Balai Kota tanggal 21 Januari 2019, dan kondisi masih ada di Sangatta, alhasil langsung buru-buru pesen travel + tiket pesawat demi ngurus berkas yang desas desusnya agak ribet tapi pas dijalanin ternyata ndak seribet itu.

Apa aja berkasnya?
  1. Surat lamaran ditulis tangan ditandatangani di atas meterai Rp6.000
  2. Fotokopi kartu peserta
  3. Fotokopi KTP
  4. Surat pernyataan 5 poin & 9 poin ditandatangani di atas meterai Rp6.000
  5. Fotokopi ijazah + transkrip dilegalisir
  6. Fotokopi ijazah SD, SMP, dan SMA
  7. Daftar Riwayat Hidup ditandatangani di atas meterai Rp6.000
  8. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres keluaran Januari 2019
  9. Surat keterangan sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba dari RS Pemerintah keluaran Januari 2019
  10. Pas foto berwarna 4 x 6 latar belakang merah 8 lembar.

Udah. Itu aja.
Untuk surat keterangan sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba bisa bikin di RS POLRI Kramat Jati. Ke gedung promoter terus bilang untuk pemberkasan CPNS. Untuk 3 lembar kertas berharga itu kita cukup membayar Rp590.000. Lebih murah dibanding ke RSUD yang katanya sekitar Rp700.000an - Rp1.000.000an.

Sedangkan untuk SKCK, tinggal dateng ke POLRES setempat, bawa fotokopi KTP, KK, akte kelahiran, sama foto 4x6 5 lembar background merah. Biayanya cuma Rp30.000 sodara-sodara.
Ndak perlu pake calo karena pelayanannya cepet kok..


Oke. Udah segini aja dulu kayaknya.
Sekali lagi, ini bukan tips & trik lulus ujian CPNS ya. Karena toh saya baru sekali nyoba tes pun nilainya ndak gede-gede banget, jadi ndak ada yang bisa jamin kalo yang ditulis di sini bisa berhasil juga di kalian. Apalagi kalau inget dulu yang punya blog ini pernah belasan kali gagal ujian masuk perguruan tinggi negeri..

Tapi ada satu yang pengen digarisbawahin. Menurut kalian apa yang bikin nilai pas-pasan bisa lanjut ke ujian SKB? Yang bikin orang lagi sedih dan ndak bisa belajar bisa dapet nilai lebih tinggi dari rival? Yang bisa bikin 1 soal bisa mengantarkan pada kelulusan?


Selain takdir yang sudah Allah tuliskan 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi,


adalah DOA...


Ada doa orang tua di balik semua usaha yang pemilik blog ini lakukan. Di saat lagi jatuh dan terpuruk, kehilangan semangat, ada doa dan dukungan dari orang-orang yang disayang itu bisa menguatkan. Jadi, jangan lupa minta doa orang tua ya!


Wassalamualaikum


Jan 28, 2019

Pengalaman Blighted Ovum (BO) Berakhir dengan Kuret


Assalamualaikum


Tahun 2018 adalah tahun yang sangat luar biasa. Tahun penuh air mata, ujian, dan pengalaman. Salah satu pengalaman yang pengen diceritain di sini adalah pengalaman ngerasain hamil selama setahun. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk memenuhi mesin pencarian google. Biar yang ngalamin ini, yang lagi cari-cari info tentang ini, tau kalo kamu nggak sendirian, gaiiis...


Oke kita mulai..


Jadi gini...


2 Desember 2017 yang punya blog ini sama mamasnya nikah kan. Terus Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)-nya itu adalah tanggal 27 Desember 2017. Terus di bulan Januari ternyata tamu bulanan ndak datang-datang. Mulai lah mamasnya sibuk suruh cari testpack. Tadinya sih masih tenang-tenang aja karena emang biasa jadwal tamunya suka mundur. Tapi akhirnya yaudah lah nurut aja kata suami. Beli testpack, terus nyari tau gimana cara makenya. Hahaha ya namanya juga baru pertama.

Pagi-pagi sebelum sholat subuh langsung berniat nyoba testpacknya dengan deg-degan. Konon katanya cara pake testpacknya pagi di urin pertama biar hasilnya lebih akurat. Yaudah nurut aja. Daaaaaaan......

JENGJENGJENG!!!
Garis dua!

Bahagia banget rasanya waktu itu. Langsung kebayang-bayang gimana senengnya mau jadi ibu.
Setelah mamase cari-cari dokter kandungan perempuan yang bagus di sekitaran Jakarta Timur, minggu depannya kita langsung cuss ke RS Hermina Jatinegara. Ketemulah kita dengan dr. Sitti Fausihar, SpOG, yang katanya adalah salah satu dokter favorit di RS ini. Setelah melewati antrian yang begitu panjang dan melelahkan, ternyata hasil yang didapet kurang memuaskan. Dokternya ramah sih, masih muda, tapi agak buru-buru dan to the point banget. Sebagai orang yang belum punya pengalaman, pengetahuan, dan kesiapan mental, menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pertamanya nggak baik-baik aja tuh rasanya gimanaaaaa... gitu.

Obat kecil yang mahal dan mengerikan.
Kalo sampe gagal masukin bisa menimbulkan penyesalan.

Waktu itu usia kandungan 7 minggu. Tapi pas di USG abdomen belum ada titik (janin), cuma ada kantong kehamilannya aja. Dokter bilang kemungkinan Blighted Ovum. Disuruh balik 2 minggu lagi untuk liat perkembangannya sambil dikasih obat penguat yang dimasukin lewat an*s.
Hancurlah hati awak waktu itu...

Blighted Ovum (kehamilan anembrionik atau kehamilan kosong) adalah kondisi yang muncul ketika sel telur yang dibuahi menempel di dinding uterus, tapi tidak berkembang menjadi embrio.

2 minggu kemudian (1 Maret 2018), ketemu dokter lagi. Kali ini USGnya transvaginal yang rasanya ngilu-ngilu risih. Dan ternyata hasilnya nggak berubah. Masih belum ada janin, padahal harusnya di usia 9 minggu udah ada detak jantungnya.


Makin hancurlah hati awak...


Langsung aja dong ditawarin 3 alternatif sama dokter, mau kuret, pake obat, atau dibiarin keluar sendiri. Kuret cuma sebentar katanya, tapi langsung bersih. Kalo pake obat bakal sakit banget mules-mules, tapi belum tentu bersih. Pun nanti kalo ada yang ketinggalan kudu dikuret juga. Kalo dibiarin keluar sendiri ya mungkin waktunya agak lama. Karena tubuh kita akan mendeteksi kantong kehamilan itu sebagai benda asing yang nantinya pelan-pelan bakal keluar sendiri.

Akhirnya pulang dulu untuk mikir-mikir untuk cari second opinion. Selain karena ngerasa baik-baik aja, nggak ada flek atau tanda-tanda mencurigakan, masih berharap kalo si dedek emang berkembang tapi ya agak lama. Karena kalo liat forum ibu hamil ada juga yang baru keliatan pas di minggu 12. Masih berusaha untuk positive thinking..

3 Maret 2018 mamase ngajak periksa ke Kemang Medical Care. Tanpa liat review-review dokter mana yang bagus, langsung aja pergi kesana terus liat dokter mana aja yang ada. Asal perempuan. Akhirnya bertemulah kita dengan dr. Fakriantini Jaya Putri, SpOG. Dokter gaul yang ramah banget dan menenangkan. Ini salah satu hal yang penting sih buat orang yang emang suka panikan.

Lagi-lagi ngerasain yang namanya USG transvaginal. Antara pengen protes, tapi penasaran. Dan yak, hasilnya masih tetep sama. Belum ada titik janin, cuma ada kantong kehamilan. Disuruh balik 2 minggu lagi, dikasih oleh-oleh vitamin dan penguat kandungan.

2 minggu kemudian obatnya abis, tapi belom mau ke dokter. Semacam udah pasrah. Setelah hari itu mulailah flek sedikit-sedikit dan mules. Sampe akhirnya tanggal 24 Maret 2018 ketemu dokter lagi dan di USG transvaginal lagi, dan didapati kenyataan bahwa kantong kehamilannya mulai luruh.
Sekali lagi, hancurlah hati awak...

USG 12w. Sebenernya udah ada titik, tapi kantong kehamilannya mulai luruh.
Seeeee...genap hatiku luruh lantah mengiringi dukaku yang kehilangan dirimuuuu~ Ada yang masih inget itu lagu apa? *LAH SALFOK -___-*

Setelah negosiasi bikin janji sama dokter, akhirnya tanggal 28 Maret 2018 sore masuk kamar bersalin. Bukan buat lahiran, tapi buat dipasang berbagai macam alat penyiksaan sebelum dikuret. Dipasang kateter untuk pipis, infus, dan laminaria untuk buka jalan lahir. Ngerasain yang namanya kaki ngangkang di atas alat yang kayak tapal kuda. Jangan ditanya gimana rasanya. Seumur-umur baru pertama kali ini ngerasain dirawat di RS. Ngerasain diinfus, dipasang kateter sama laminaria.
GAK ENAK DEH BENERAN.
Dan malu banget.

Dilatasi dan Kuretase (D & C) adalah operasi rahim untuk wanita dengan masalah menstruasi, hamil, kontrasepsi, keguguran atau polip, atau setelah melahirkan.

Semaleman tidur nggak nyenyak karena berkali-kali perut kayak diputer-puter tiap berapa menit sekali, yang kemudian diketahui bahwa itu namanya adalah kontraksi sodara-sodara. Paginya harus puasa selama 6 jam dulu sebelum tindakan. Lengkaplah sudah penyiksaan ini.

Sekitar jam 4 sore, akhirnya dibawa ke ruang operasi. Sebuah ruangan dingin yang rasanya mencekam banget. Dikelilingin 3 dokter, dokter obgyn, dokter anastesi, sama dokter apa lagi 1 lagi lupa. Setelah dipasang alat-alat yang nggak tau kegunaannya apa aja dan emang nggak sempet nanya, tetau dokter anastesi ngajak ngobrol sambil suntik bius di selang infus. Seketika dunia gelap gulita..
Bius total ternyata.

Bangun-bangun pas denger suara adzan maghrib. Terus teriak-teriak kesakitan, kata mamase. Sakit, dingin, tapi nggak bisa ngapa-ngapain. Disuruh nunggu di ruang transit sampe sekitar 1 jam untuk diliat kondisinya gimana.

Jadi kalo ditanya, kuret sakit atau nggak, jawabannya NGGAK. Soalnya pas tindakan kita dibius total jadi nggak ngerasain apa-apa. Dan tindakannya pun katanya nggak lama. Cuma setelah biusnya abis baru deh dunia rasanya kayak porak poranda. Antara rasa sedih dan sakit berkoalisi menjadi satu kesatuan Indonesia Raya sodara-sodara!

Untuk biaya kuret di Kemang Medical Care sekitar segini:
Estimasi biaya kuret di KMC untuk yang rawat inap.
Karena dokternya minta kuretnya yang pasang laminaria, jadi biayanya pake yang ini.

Estimasi biaya kuret di KMC yang One Day Care (ODC).
Bedanya yang ODC sama yang nginep katanya penanganan untuk bikin kontraksinya. Kalo nginep pake laminaria, kalo yang ODC pake obat jadi lebih cepet. Tergantung apa kata dokternya sih kayaknya.

Sekali lagi, biaya di atas itu cuma estimasi. Ya, emang awalnya bikin shock sih pas pertama liat. Bikin dompet ingin menangis. Tapi kenyataannya nggak sampe segitu kok..

Kalo ditanya BO itu terjadi karena apa, dokter bilang karena mungkin emang lagi kurang bagus aja bibitnya. Jadi secara seleksi alam tubuh bakal mendeteksi adanya benda asing. Bisa pengaruh makanan, lingkungan, atau juga karena ada infeksi dari dalam. Gitu. Kalo nggak salah sih...

8 Hari setelah kuret cek lagi ke dokter udah bersih apa belum, dan alhamdulillah udah bersih. Kata dokter pun nggak perlu nunggu 3 kali siklus haid dulu untuk program hamil lagi. Cukup sekali aku merasa kegagalan cinta haid, setelah itu bisa program lagi. Dan Alhamdulillah cukup melewati 1 kali siklus haid, Allah udah ngasih kepercayaan untuk hamil lagi. Ya, walaupun akhir ceritanya belum bahagia. Tapi pasti Allah lebih tau yang terbaik buat hamba-Nya, kan?

Okeh, setelah ini insya Allah mau cerita tentang pengalaman IUFD alias kematian janin dalam kandungan. Tunggu ya, siapin mental dulu...


Wassalamualaikum


Jan 26, 2019

Perjalanan Mencari Dokter Kandungan/Obygn


Assalamualaikum

Sebagai calon orang tua baru, yang paling bikin pusing setelah ngeliat dua garis terpampang nyata di tespek adalah mencari dokter kandungan. Karena minim pengalaman, pastinya the power of google yang diandalkan kan? Oleh karena itu, yang punya blog ini mau sharing sedikit tentang dokter kandungan yang pernah ditemui selama tahun 2018 kemaren.

Untuk mencari dokter kandungan yang baik, konon katanya harus memenuhi berbagai syarat berikut:
  1. Pro kelahiran normal
  2. RUM (Rational Use of Medicine)
  3. Pro IMD (Inisiasi menyusui dini)
  4. RSnya mendukung rooming in.
Dan tambahannya biasanya: dokter kandungannya harus perempuan + menenangkan alias ndak bikin panik.

Oke, kita mulai.
Disclaimer: Tulisan ini bersifat subjektif. Kadang buat kita oke, belum tentu buat orang lain. Pun begitu sebaliknya. Namanya juga rekomendasi.


1) dr. Sitti Fausihar (RS Hermina Jatinegara)
Februari 2018, saat pertama kali tau tespek bisa nongol garis 2, pak kepala negara langsung cari-cari dokter yang bagus. Alhasil ketemulah kita dengan dr. Sitti Fausihar yang konon katanya dokter perempuan terlaris seantero RS Hermina Jatinegara. Dokternya ndak pake hijab, gaul, ramah, pinter dan to the point kalo menyampaikan sesuatu. Nah yang terakhir itu bisa jadi nilai positif, bisa juga jadi nilai negatif. Apalagi untuk calon orang tua baru yang lagi antusias liat tespek garis 2. Waktu itu kita dapet kabar yang kurang enak, dan cara penyampaiannya pun bikin hati adek terpoteque seketikah. Suspect blighted ovum (hamil kosong) katanya. Nanti kapan-kapan insya Allah diceritain okeh..

Akhirnya kita cuma dua kali ketemu sama dr. Sitti. Selain karena cara penyampaiannya yang kurang sreg di hati, antriannya pun menyayat hati sanubari.. Hiks. Kita butuh dokter yang menenangkan, seburuk apapun kenyataan.



2) dr. Fakriantini Jaya Putri (RSIA Kemang Medical Care)
kemangmedicalcare.com

dr. Fakhriantini alias dr. Eni sebenernya adalah second opinion kita karena dapet kabar kurang baik di tempat sebelumnya. Perjalanan menemukan dr. Eni pun ndak seribet sebelumnya. Tanpa pake gugling, langsung dateng ke RS, dan asal nunjuk cari yang lebih tua dengan harapan bisa lebih baik.

dr. Eni ini berhijab, super ramah, gaul, bisa ditanya apapun, bisa di Whatsapp, dan yang paling penting menenangkan. Yap, ini cukup penting buat orang yang gampang panik macem pemilik blog ini. Walaupun akhirnya kabarnya ndak berubah jadi baik, setidaknya cara penyampaiannya ndak bikin kita jadi panik sih.

Sama dr. Eni ngerasain yang namanya kuret (nanti lengkapnya insya Allah diceritain kalau lagi ada kemauan disitu ada jalan), sampe hamil usia 26 minggu kalo gak salah. Diterusin sama beliau karena emang ngerasa udah klik dan juga suasana rumah sakitnya yang super nyaman + nunggunya ndak terlalu lama.



3) dr. Ade Irawan (RSIA Asy-Syifa Sangatta)


Ketemu dr. Ade pun karena ndak sengaja. Waktu itu dapet garis dua waktu ikut suami ke Sangatta. Karena mau lebaran dan kudu naik pesawat, makanya nyari rumah sakit untuk minta penguat. Konon katanya RSIA Asy-Syifa ini lah yang bagus. Tadinya mau ketemu dr. Rahmat, pemilik RS ini. Tapi ternyata beliau udah keburu cuti. Akhirnya ketemu lah dengan dr. Ade.

RS di Sangatta sama RS di Jakarta sungguh amat sangat jauh bedanya. Di sana masih tradisional banget gitu. Tapi dokternya lumayan baik dan nenangin.



4) dr. Febriansyah Darus (RSIA Kemang Medical Care)
kemangmedicalcare.com
Masuk trimester 2, bapak kepala negara udah kepo pengen usg 4D. Alhasil bilang ke dr. Eni, terus direkomendasiin ke dr. Febriansyah yang ahli fetomaternal. Jadi fungsi usg 4Dnya bukan cuma buat keren-kerenan ya sodara-sodara sebangsa dan setanah air. Tapi beneran di screening supaya bisa liat ada kelainan atau nggak. Gitu loh..

dr. Febriansyah ini orangnya super stylish, pinter, penjelasannya super detil, tapi agaknya cara penyampaiannya mirip dr. Sitti. Yah mungkin karena belum kenal ya..



5) dr. Diana Mauria Ratna Asih (Brawijaya Women and Children Hospital)


Usia kehamilan 29 minggu, bapak kepala negara minta ganti RS. Akhirnya pindahlah ke Brawijaya di Antasari. Yak, makin jauh aja pengembaraannya. Bertemulah dengan dr. Diana pilihan sang kepala negara yang konon katanya jahitannya rapi. Alasan apa pula ini. -____-

dr. Diana ini berhijab, orangnya ramah, friendly banget meskipun sama orang baru, penjelasannya detil. Tapi sayangnya datengnya suka telat. Misal dijadwal praktek jam 11, nanti jam setengah 1 baru dateng gitu. Ya positive thinking aja, mungkin abis ada tindakan ya kan..
Dan untuk pelayanan RSnya, saya pribadi lebih suka di RS sebelumnya sih, selain karena terkendala jarak, dokter-dokter di RS sebelumnya bisa langsung kita hubungin tanpa perlu lewat perantara bidan. Gitu.


6) dr. Achmad Mediana (RSIA Kemang Medical Care)
kemangmedicalcare.com
Pun karena ketidaksengajaan lagi, akhirnya semesta mempertemukan kita dengan dr. Achmad. Balik lagi ke KMC karena suatu hal, dan milih dokter yang praktek paling pagi.

dr. Achmad ini orangnya ramah dan santai banget. Bahkan saat nyampein kabar kurang baik sekalipun. Selain itu beliau sangat sangat pro normal. Alhamdulillah bisa ketemu sama beliau, jadi bisa lahiran normal meskipun tadinya agak ragu karena minus mata lumayan. Yap, beliau bisa meyakinkan kalo bisa normal, yang penting santai, sabar, dan dibawa happy supaya cepet pembukaan. Alhamdulillah semuanya lancar dan bisa normal dibantu bidan Flora Frederica yang luar biasa.

Selama perawatan beliau nengokin dan nyemangatin. Keliatan kalo beliau kerjanya pake hati deh. Berasa loh orang yang mencintai pekerjaannya sama nggak. Apalagi di bidang pelayanan kayak gini. Pun beliau sangat pelit ngasih obat. Di saat dokter lain sibuk ngasih obat untuk pemulihan, beliau cuma bilang, "HARUS HAPPY" dan "TURUNIN BERAT BADAN." Kalo nggak turun-turun nanti dimarahin sama beliau. Udah kayak bapak sama anak.

Pantes fansnya banyak.
Termasuk yang punya blog ini.


Wassalamualaikum