Ijinkan Aku, Tuhan..
Awalnya kupikir hidup ini indah
Saat kebahagiaan sebatas bermain masak-masakan
Saat kebahagiaan sebatas bermain masak-masakan
Saat kesedihan sebatas jatuh dari sepeda roda tiga
Awalnya kulihat semua mimpi begitu jelas
Seperti tak ada batasan antara impian dan kenyataan
Seperti tak ada batasan antara impian dan kenyataan
Tak peduli apakah itu wajar atau bahkan mustahil untuk diwujudkan
Awalnya aku begitu bersemangat
Berlari dari satu mimpi ke mimpi lainnya
Namun semakin aku mendekat, mimpi itu semakin memudar
Hilang dari pandangan
Cahaya yang dulu terlihat begitu terang
Perlahan padam
Mempermainkanku
Meninggalkanku sendiri
Di sebuah tempat yang gelap dan sepi
Ah, aku bisa apa?
Aku mengutuk kegelapan
Tapi hanya ketakutan yang ku dapatkan
Aku mencari sumber penerangan
Tapi itu sangat sulit kudapatkan
Semua pergi meninggalkan,
Dan aku harap engkau tetap bersamaku, Tuhan..
Memberiku kekuataan
Dan mendengarkan setiap keluh kesah yang tak pernah terucap lisan
Dalam harap lantunan doa,
Pun Tuhan memberiku setitik cahaya untuk menerangi langkahku
Tak kusangka, bahagia masih mau mampir ke hidupku
Tapi tunggu..
Ini apa?
Ada banyak jalan di depan pandangan
Ya, aku sedang berdiri di persimpangan jalan
Tak tau ke arah mana harus ku berjalan
Rasanya ingin marah
Rasanya ingin menyerah
Takut
Terlalu takut
Dengan apa yang akan terjadi setelah ini
Dengan apa yang akan kuhadapi nanti
Ijinkan aku, Tuhan..
Ijinkan aku mengintip masa depan
Tak perlu lama
Sekadar untuk mengetahui babak selanjutnya drama ini
Itu saja
Ijinkan aku, Tuhan..
Salam kece,
tumben serius, haha. Iya sama Ki
ReplyDeletesederhana tapi asik ini :)
ReplyDelete