A New Cinderella Story (part.1)

Oct 13, 2010

A New Cinderella Story (part.1)


Akhir-akhir ini frekuensi ngeblog gue semakin menurun. Biasanya seminggu bisa 2-3 kali, eh ini 1 kali aja udah males banget rasanya. Dari judul aja udah ketauan kan kalo gue nulisnya setengah hati dan gak sepenuh jiwa raga kaya sebelum-sebelumnya? Sebenernya sih banyak banget yang pengen ditulis, tapi berhubung gue bukan pengangguran lagi, jadi apa yang gue pikirin biasanya langsung ilang kebawa mimpi.

Sekarang, gue pengen mempersembahkan satu karya emas gue lagi nih. Karya yang lahir dari sebuah pemikiran fenomenal dari seorang mahasiswi cantik dari jurusan matematika yang sangat dibanggakan oleh nusa, bangsa, negara dan kedua orangtuanya. Karya ini gue persembahkan untuk diri gue sendiri yang bentar lagi menginjak umur 18 tahun ^^. Judulnya adalah...



Check it out !!

Dahulu kala, di sebuah kota yang indah di negeri antah berantah, hiduplah seorang ayah yang kaya raya bersama anaknya yang sangaaaaaaat 94h03LZ, namanya CINDY. 3B. Behel, BlackBaby, Belah tengah. Ya seperti itulah kira-kira. Ibunya sudah tidak ada dalam cerita ini soalnya dia gak mau tanda tangan kontrak gitu deh. Menurut gosip yang beredar sih ya, katanya ibunya pengen pindah ke management lain yang pimpinannya lebih ganteng dan lebih tajir gitu. Dasar matre!

Yaudah akhirnya sang ayah, kita sebut saja PARMIN, memutuskan untuk mencari pemeran lain biar ceritanya gak putus sampe di sini. Parmin sadar bahwa hidup harus terus berlanjut. Selama bumi masih berputar pada porosnya, selama mentari masih sanggup menerangi, dan selama pahlawan bertopeng belum berubah menjadi Ninja Hattori, Parmin tidak akan membiarkan anak-anak jalanan terlantar dan janda-janda kesepian kurang perhatian (eh?). Sang ayah melakukan audisi di  berbagai negara untuk mencari penganti ibu kandung dari Cindy.

Dari sekian puluh juta orang yang mengikuti audisi di berbagai tempat di seluruh dunia, akhirnya terpilihlah seorang janda dari sebuah daerah bernama Bojong Kempot. Namanya adalah VARTI (pake V ah biar gak kampungan haha). Ia memiliki 2 orang anak perempuan yang sangat amat biasa saja, tidak cantik, tidak jelek, tidak pintar, tidak bodoh, tidak rajin, tidak malas, yang bernama ANAS dan DIZI. Bakat mereka adalah bernyanyi sambil berenang.

Awalnya mereka bisa bersikap baik kepada Cindy. Namun setelah kepergian ayahnya (ayahnya adalah seorang pemerah susu sapi yang sangat sukses dan sekarang sedang mendapat job besar, yaitu memerah susu sapi milik Presiden Ballack Omama), mereka mulai bersikap aneh kepada Cindy. Mereka memperlakukan Cindy layaknya seorang asisten rumah tangga (baca : Babu). Anas, Dizi dan ibunya merasa sangat merdeka sepeninggal ayahnya Cindy. Awalnya Cindy nurut-nurut aja. Bukan hal yang sulit lah buat dia. Menurut Undang-Undang Peranak 94H03LZ-an tahun 2010 no 734, anak 94h03LZ juga harus pinter bersih-bersih. Sehingga Cindy meyakini dalam hatinya bahwa ia harus bisa membantu mama demi masa depan yang lebih cemerlang. Tapi begitu kekuatan 3B (Behel, BlackBaby, Belah tengah)nya akan ditarik, dia langsung marah karena status anak ter-94h03LZ sekelurahan yang telah disandangnya selama 17 tahun akan musnah seketika. Ternyata kedua saudara tirinya ingin menggantikan posisi Cindy sebagai anak ter94H03LZ sekelurahan. Dengan sekuat tenaga akhirnya Cindy melakukan pemberontakan besar-besaran.

Awalnya Cindy mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan jalan diplomasi seperti yang diajarkan oleh guru sejarah di sekolahnya. Perjanjian demi perjanjian dibuat. Namun sang ibu tiri dan kedua anaknya tetap saja melanggar kesepakatan. Cindy mulai merasa batinnya tertekan, nyawanya terancam, dan seketika ingin hilang dari peradaban.  Ia merasa perlu membangkitkan Ir. Soekarno dari dalam kubur untuk membantu memproklamasikan kemerdekaan dirinya (serem amat ya ?)


--- B E R S A M B U N G ---

0 comments :

Post a Comment

Maaf, wanita cantik yang anda hubungi sedang berada di luar jangkauan. Silakan tinggalkan pesan anda. Atau kirimkan pulsa ke nomor baru saya. Jangan ditelepon. Saya sedang di rumah pak polisi. Terima kasih :)